in

Diterima Jadi Siswa SMKN Jateng, Ariel Ngaku Ingin Ubah Nasib Keluarga

Muhammad Ariel, siswa SMKN Jateng ketika bercerita mengenai kisah masa kecil dan cita-citanya kelak. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Muhammad Ariel bangga bisa diterima di SMKN Jateng Kampus Semarang.

Anak yatim-piatu ini mengaku senang bisa menuntut ilmu di sekolah berasrama milik Pemprov Jateng, karena segala kebutuhan sekolah diberi gratis, mulai dari sandang hingga makan.

Banyak kisah yang telah dilakoni Ariel. Dia bercerita, selama ini tinggal dengan neneknya yang berusia 85 tahun dan seorang adik. Di tempat itulah, Ariel dan adiknya berlindung semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia.

Dia mengaku, kehidupannya begitu sulit semenjak kedua orang tuanya meninggal. Bahkan untuk makan, Ariel seringkali harus menahan lapar.

Baginya, bisa bersekolah di SMKN Jateng merupakan berkah tersendiri. Warga Kaligawe ini mengatakan, bercita-cita menjadi pengusaha untuk membahagiakan orang-orang di sekitarnya dan menyekolahkan adiknya.

“Dulu ibu pegawai swasta dan bapak jualan jamu (waktu masih hidup). Sekarang tinggal sama nenek dan adik. Yang nanggung makannya bude. Tapi kadang sempat tidak ada makanan. Kalau di sini (SMKN Jateng) sudah dua hari, makan tiga kali sehari,” ungkap Ariel, Selasa (12/7/2022).

Ariel mengatakan, mengetahui informasi terkait SMK N Jateng dari budenya. Meski sempat minder karena nilainya yang sedikit,  namun ia diterima karema merupakan salah satu siswa kategori prioritas, karena yatim-piatu.

“Bude iseng-iseng lihat TikTok dan Youtube, kemudian memberi tahu saya tentang SMK Jateng. Harapan bude ya dengan disiplin bisa mengubah tingkah laku (kedisiplinan) saya. Cita-cita ke depan nglanjutin sekolahnya adik dan membahagiakan orangtua,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, kunjungannya untuk memastikan SMK Jateng menjadi salah satu oase bagi siswa dari orang tua miskin. Dengan edukasi, diharapkan mereka mampu mengubah nasib.

“Di SMK N Jateng kita melihat betul background keluarganya. Karena ini didedikasikan untuk orang tak mampu. Ada yang tinggal sama neneknya, makan seadanya. Mudah-mudahan belajar di tempat ini bikin nasib dia dan keluarga berubah,” urainya.

Oleh karena itu, Ganjar berpesan agar para siswa baru disiplin belajar dan mengikuti peraturan sekolah.

Kepala SMKN Jateng, Sriyono mengatakan, ada 120 siswa kelas X yang mengikuti orientasi sekolah. Selain pengenalan kurikulum dan lingkungan sekolah, mereka juga digembleng baris berbaris. Ini merupakan upaya menumbuhkan kedisiplinan semenjak dini.

Dikatakan, lulusan SMKN Jateng 80 persen diterima di dunia kerja. Adapula, mereka yang terserap ke luar negeri melalui proses magang di Jepang.

Menurutnya, hal itu merupakan keistimewaan dari SMKN Jateng di mana lulusannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Selain kurikulum, pendidikan di sekolah itu menerapkan kedisiplinan. Siswa diharuska  bangun dari pukul 04.00 pagi, dan selanjutnya mengikuti segala kegiatan sekolah.

“Kita diberi jatah  magang setiap tahun 40 siswa ke Jepang, adapula yang melanjutkan ke universitas dan sisanya melanjutkan ke dunia kerja,” tandasnya. (*)