in ,

70 Film Karya Anak Bangsa Bakal Ramaikan Festival Kineidoscope

Ini menjadi sebuah event festival yang mem-festivalkan festival.

Panitia Festival Kineidoscope saat memberikan keterangan pers di Yogyakarta, Kamis (9/11/2023). (ist)

YOGYAKARTA (jatengtoday.com) – Sedikitnya ada 70 film karya anak bangsa yang dikumpulkan dari berbagai festival film di Indonesia bakal dipamerkan dalam Festival Film Kineidoscope yang diselenggarakan di Institut Francais Indonesia (IFI) Yogyakarta, pada Senin-Kamis, 13-16 November 2023.

Direktur Festival Kineidoscope, Ziddan Fahcrirobi mengatakan Kineidoscope akan menjadi festival yang mem-festivalkan festival. “Ini merupakan konsep yang berbeda dari festival film lainnya,” Ujar Ziddan dalam konferensi pers, Kamis (9/11/2023).

Dikatakannya, 70 film tersebut berasal dari berbagai festival film di Indonesia. Di antaranya Festival Film Bahari, Festival Film Makasar, Festival Film Lampung, dan masih banyak lainnya.

“Tak hanya memutarkan film, Kineidoscope juga diselingi dengan diskusi terbuka atau talkshow yang bertajuk Arsip Film sebagai Media Mempertemukan Orang Berinteraksi dengan Dunia Sinema,“ katanya.

Selanjutnya, ada program Pameran Kineidoscope yang bertujuan untuk memperlihatkan perjalanan Kineidoscope pada tujuh tahun terakhir. “Diharapkan dapat menginspirasi penonton tentang perjalanan festival film,” katanya.

Kineidoscope yang merupakan gelaran ketujuh ini, lanjut Ziddan, diharapkan menjadi pemantik semangat generasi muda untuk lebih menghargai, mengapresiasi dan memaknai seni budaya di Indonesia melalui media film.

“Media sosial kami juga merepresentasikan festival-festival tersebut dengan makanan khas daerahnya. Misal Festival Film Papuan Voices dengan papeda kuah kuning, Festival Film Purbalingga dengan tempe mendoan dan lain-lain. Ini juga bertujuan untuk mengenalkan kekhasan daerah di Indonesia,” katanya.

Programmer Festival Kineidoscope, Ilhan Khan menambahkan, Kineidoscope yang merupakan salah satu program kerja tahunan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Muhammadiyah Multimedia (MM) Kine Klub Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini bertujuan mengapresiasi film-film karya anak bangsa dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

“Program pemutaran filmnya disebut dengan Layar Andong, yaitu mengumpulkan film-film nusantara,” katanya.

Pembina UKM MM Kine Klub Budi Dwi Arifianto, mengatakan arsip film merupakan kegiatan penting dalam perfilman. “Jika ada produksi film, maka harus ada apresiasi, eksebisi, agar karyanya tidak hanya tersimpan, tapi juga membawa narasi beragam dan referensi karya film untuk penonton,” katanya.

Salah satunya festival film seperti ini. Tujuannya, lanjut dia, adalah memperlihatkan keberagaman budaya nusantara kepada masyarakat dan menjadikannya inspirasi bagi sineas lainnya.

“Tantangan industri film di era yang serba digital ini, masyarakat semakin mudah menikmati film melalui distribusi berbagai platform digital seperti Youtube, Vidio, Netflix dan lain-lain. Namun itu tidak mengembangkan aktivitas diskusi sesama. Sehingga festival film ini adalah sarana mempertemukan sineas dan para penontonnya,” katanya.

Acara yang didukung oleh Pusbang Film Kemdikbud RI, LPKA UMY, dan IFCN ini merupakan salah satu program kerja yang ingin menunjukkan eksistensi film kepada masyarakat. Kineidoscope terbuka untuk umum dan gratis, penonton dapat melakukan registrasi tiket melalui bio di media sosial Instagram Kineidoscope untuk mendapatkan kursi sebelum menonton. Penonton dapat memilih sesi festival yang akan disaksikannya. Satu sesi berdurasi satu jam.(*)