SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 32 anak yatim menggembar mural di tembok kantor JNE Semarang, Jalan Kyai Saleh, Sabtu (12/11/2022). Ada yang menggunakan cat kuas, sebagian menggunakan cat semprot.
JNE sengaja mengajak anak-anak yatim untuk mencorat-coret tembok untuk merayakan HUT ke 32 JNE.
Kepala Cabang JNE Semarang, Wahyu Sangerti Alam menyampaikan bahwa kegiatan fun&charity ini di inisiasi JNE Semarang sebagai wujud rasa syukur menyambut bertambahnya usia JNE.
Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya dimana tradisi JNE selalu mengundang anak-anak yatim dan dhuafa sesuai dengan nilai-nilai perusahaan yaitu berbagi, memberi dan menyantuni.
“Kali ini kami mengundang anak-anak agar dapat memberikan sentuhan warna pada tembok halaman JNE Kyai Saleh sekaligus menerima santunan,” terangnya.
Anak-anak yatim piatu dan dhuafa tersebut berasal dari tiga panti asuhan yaitu Panti Asuhan Darunnajah, Panti Asuhan Tarbiyatul Yatim dan Panti Asuhan Al Barokah.
“Harapannya anak-anak ini bahagia sekaligus bangga gambar mereka menghiasi Kantor JNE Kyai Saleh dan sesuai tagline JNE yaitu “Connecting Happiness,” tuturnya.
“Di beberapa kota lain JNE juga berkolaborasi dengan seniman lokal sebagai bentuk dukungan JNE terhadap industri kreatif, begitu juga di Semarang kami menggandeng seniman muda Semarang untuk dapat menorehkan karyanya di salah satu Kantor JNE” imbuhnya.
Agar hasil mural anak-anak tetap estetik, dilibatkan seniman Semarang, Yogahya.
Yogahya mulai dikenal saat dirinya tampil menjadi talent music video Rich Brian atau Brian Imanuel Suwarno. Rich Brian sendiri adalah musisi dan rapper kelahiran Jakarta yang berkarier di Amerika Serikat.
Yogahya memiliki lebih dari 30 ribu follower di akun instagram dan 180 ribu lebih follower di akun tik tok dengan username @yogahya.
Pria kelahiran Semarang tahun 1997 ini terbilang aktif mengunggah berbagai aktivitasnya saat membuat karya mural di berbagi media luar ruang maupun aktivitas seni bersama berbagai pihak.
Bagi Yogahya, mural bersama anak-anak yatim adalah hal yang baru. Jika biasanya dia menyelesaikan muralnya one man show kali ini dalam karyanya ada goresan 32 anak-anak.
“Biasanya memberikan workshop atau karyaku direspon anak-anak dalam sebuah lomba, tapi kali ini beda justru sebaliknya aku yang akan merespon goresan 32 anak yang sudah lebih dulu ada di tembok” ujar alumni Desain Komunikasi Visual Universitas Dian Nuswantoro angkatan 2015 ini. (*)