in

1.481 Pemudik Bersandar di Tanjung Emas Semarang

Biasanya kalau pulang kampung Maryam dan keluarga biasanya nekat naik sepeda motor dari Jakarta. 

Gubernur Ganjar Pranowo menyambut pemudik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu (29/4/2022). (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 1.481 pemudik dengan 300an unit sepeda motor bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Sabtu (30/4/2022). Mereka merupakan peserta mudik gratis dengan menggunakan KM Ciremai.

Kedatangan mereka disambut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Maryam, warga asal Wirosari, Purwodadi, tersebut mengaku senang akhirnya bisa mudik.

Selain sudah dua tahun tidak mudik, mudik kali ini sangat terbantu dengan program mudik gratis menggunakan kapal itu.

Biasanya kalau pulang kampung Maryam dan keluarga biasanya nekat naik sepeda motor dari Jakarta. 

“Bangga sekali, senang begitu. Soalnya ini kan gratis, terus kita boleh bawa motor, katanya biar mengurangi kemacetan juga. Jadi senang. Sudah dua tahun tidak pulang,” ujar Maryam yang mudik bersama keluarganya dan sempat bercanda dengan Ganjar mengenai oleh-oleh.

Menurut Ganjar, mudik menggunakan kapal tersebut merupakan pilihan dan cara yang bagus. Sebab dengan mudik naik kapal, tidak hanya orangnya saja yang bisa diangkut tetapi kendaraan juga bisa ikut dibawa.

“Ini bagus. Tradisi ini bisa diteruskan sehingga yang mau pakai sepeda motor untuk pulang insyaallah jauh lebih nyaman dan selamat sehingga tidak ikut-ikutan yang di jalan. Nyaman begitu ya,”kata Ganjar.

Ganjar siang itu menyambut para pemudik yang baru tiba dari Jakarta di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Ia terlihat sudah berdiri di dermaga sejak mengetahui KM Ciremai yang dinakhodai oleh Komarudin tersebut memasuki kawasan pelabuhan untuk berlabuh. Setelah itu Ganjar mendekat dan menyapa langsung para penumpang dari dekat.

“Tadi saya tanya, semua nyaman, bisa tidur, maka dua kali, makannya enak, di sini dilayani dengan baik, di kapal melayani dengan baik, Pelni juga melayani dengan baik. Maka Menhub sedang menyiapkan, kalau kondisi lebih baik, maka tahun depan akan dilakukan lagi dengan lebih banyak lagi. Sebenarnya naik kereta dan naik kapal itu cara paling baik karena kemacetan luar biasa. Kita sedang mengurai potensi-potensi macet,” jelas Ganjar. (*)

Ajie MH.