SEMARANG (jatengtoday.com) – Yoni Candi Duduhan yang ditemukan tim evakuasi di kompleks situs Candi Duduhan kembali ditimbun. Penimbunan ini merupakan prosedur standar sebelum situs candi tersebut mendapat kepastian statusnya.
“Ini adalah prosedurnya dari kami untuk melakukannya. Yang jelas, kami sudah mendapatkan data mengenai candi dan komponen di dalamnya. Kalau sudah ada kepastian mengenai status candi, akan lebih mudah untuk dibuka lagi,” jelas Ketua Tim ekskavasi dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Agustijanto Indradjaja, Jumat (16/11/2018).
Dijelaskan, ekskavasi yang bekerjasama antara PPAN bersama lembaga arkeologi Perancis, EFEO itu dilakukan sejak Senin lalu. Menurut dia, saat awal ekskavasi, pihaknya menentukan dua lokasi untuk digali.
“Kami memang berniat mencari pagar candi, karena itu yang bisa diperkirakan. Kemudian kami juga ingin menggali hingga dasar sumuran, karena saat kami temukan periode kemarin belum sempat digali,” terangnya.
Menurutnya, Yoni yang ditemukan saat ini tergolong cukup besar, yakni ukuran 1 meter. Menurutnya, Yoni di Candi Duduhan ini hampir sama dengan yang terletak di Cangkiran, Mijen.
“Ukurannya cukup besar, 1 meter. Hampir sama dengan yang di Cangkiran,” tegasnya.
Pihaknya memastikan, kondisi Yoni tersebut berada di dasar Sumuran Candi. Meski begitu, tim evakuasi tidak berani mengambil kesimpulan mengapa posisi Yoni berada tertimbun di dasar sumuran.
“Memang aneh kenapa Yoni bisa di dasar sumuran. Kami belum berani menduga faktor-faktor tertimbunnya Yoni,” imbuhnya.
Dia berharap, saat ini pihaknya dapat segera merampungkan pemetaan situs candi. Semakin cepat pemetaan tersebut, akan semakin cepat pula upaya rekomendasi kepada Tim Ahli Cagar Budaya dan dinas terkait.
“Harapannya cepat selesai. Biar bisa kasih rekomendasi dan diajukan ke pihak terkait, termasuk Pemerintah Kota Semarang,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto