SEMARANG (jatengtoday.com) – Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), grup band Slank, bersama platform Kitabisa melakukan penggalangan dana untuk para pekerja harian yang penghasilannya menurun akibat pandemi Covid-19.
Para pekerja yang dimaksud diantaranya pedagang asongan, musisi jalanan, pemulung, tukang parkir, hingga sopir angkot, taksi, ojek pangkalan dan ojek online dari berbagai aplikator.
Gerakan bertajuk #SumbangSuara ini menargetkan dana yang terkumpul minimal Rp 15 miliar.
Dana yang terkumpul dari masyarakat akan disalurkan dalam bentuk paket sembako senilai Rp 100 ribu yang akan dibagikan ke kelompok pekerja harian yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ketua YABB Monica Oudang mengatakan, ekonomi Indonesia ditopang oleh para pekerja yang mengandalkan penghasilan harian untuk bertahan hidup.
Di tengah ketidakpastian tentang akhir masa sulit ini dan bulan suci Ramadhan, YABB-yayasan yang didirikan oleh Gojek–mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong membantu sesama.
“Sering kali para pekerja harian bekerja dalam diam. Sekarang saatnya kita memberikan suara untuk menyemangati mereka. Sekecil apapun dukungan kita akan berarti untuk mereka,” ujar Monica dalam siaran persnya, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, Slank menambahkan, gerakan ini terinspirasi seorang driver Gojek yang juga seorang Slankers saat menyanyikan lagu sambil menampilkan foto-foto membagikan makanan dan sembako.
“Video tersebut mengingatkan kami bahwa saat ini bukan waktunya untuk saling berteriak mana yang paling perlu dibantu. Tetapi justru setiap orang harusnya dapat membantu meringankan beban sesama,” terang Slank.
CEO Kitabisa.com, Alfatih Timur percaya bahwa Indonesia tidak pernah kehilangan orang baik. Bahkan di masa sulit seperti sekarang, kebaikan ini justru berlipat ganda.
Periode penggalangan dana #SumbangSuara berlangsung dari 29 April hingga 30 Juni 2020. Sumbangan bisa melalui laman Kitabisa (kitabisa.com/sumbangsuara), laman Slank di Kitabisa (kitabisa.com/ slanksumbangsuara) atau klik banner Sumbang Suara di aplikasi Gojek. (*)
editor: ricky fitriyanto