MEDAN (jatengtoday.com) – Kematian babi akibat virus Hog Cholera di Provinsi Sumatera Utara terus bertambah. Hingga Senin (11/11/2019) siang, tercatat sudah 5.800 ekor babi mati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap mengatakan, angka tersebut berdasarkan laporan terbaru dari kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi penyebaran virus kolera babi tersebut, Kementerian Pertanian dalam hal ini Dirjen Peternakan akan berpartisipasi dalam penanganan dan pengawasan babi.
“Hari ini kita melakukan rapat di provinsi dengan seluruh kabupaten dan kota untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap penyakit Hog Cholera yang terjadi di Provinsi Sumut,” kata Azhar.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang terkena wabah virus Hog Cholera, yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.
Hari ini Pemprov Sumatera Utara bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, dan masyarakat setempat melakukan evakuasi bangkai babi di Danau Siombak, Kecamatan Medan Marelan, Medan. “Hingga siang ini sudah dilakukan evakuasi terhadap 106 bangkai babi dari Danau Siombak ini,” ujar Azhar.
Setelah dievakuasi, lanjutnya, ratusan bangkai babi ini nantinya akan langsung dikuburkan. “Hal ini dalam rangka penanganan terhadap limbah bangkai babi yang dibuang masyarakat ke aliran Sungai Bederah yang muaranya sampai dengan danau Siombak ini,” tuturnya. (*)
sumber : ant
editor : tri wuryono
in Peristiwa