in ,

Usung Kurikulum Cambridge, Binus School Semarang Tetap Sisipkan Merdeka Belajar

Binus School Semarang memang terus mencari dan mengangkat potensi masing-masing siswa.

Kepala Binus School Semarang, Elsie L. Bait saat membicarakan kurikulum sekolah, Jumat (9/9/2022). (ajie mahendra/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kurikulum Merdeka Belajar tetap digunakan Binus School Semarang meski kiblat utama menggunakan kurikulum Cambridge.

Kurikulum nasional ini dipakai untuk menyesuaikan perkembangan pendidikan di Tanah Air

“Kurikulum Merdeka tetap kami gunakan. Karena kami tidak ingin siswa Binus School Semarang ketinggalan dengan kurikulum pendidikan nasional,” tutur Kepala Binus School Semarang, Elsie L. Bait, Jumat (9/9/2022).

Apalagi, di Binus School Semarang memang terus mencari dan mengangkat potensi masing-masing siswa.

Tidak hanya di bidang keilmuan, tapi juga hal lain. “Seperti murid kami ada yang jadi drifter. Kalau ada yang pengin jadi Youtuber juga akan kami dorong. Mereka bebas memilih sesuai passion. Jadi pintar itu tidak harus jago matematika, Biologi, dan lain sebagainya,” jelasnya.

President of Binus School Education, Michael Wijaya menambahkan, perkembangan masing-masiswa terus dimonitor.

“Kami sudah lama menggunakan digitalisasi untuk ini. Jadi bisa dilihat perkembangan siswa by sistem,” bebernya.

Fasilitas Futuristik

Lebih lanjut, dia menjelaskan, Binus School Semarang memberikan kebutuhan pendidikan saat ini dengan menciptakan lingkungan belajar yang dilengkapi dengan fasilitas futuristik, program-program yang membangun karakter, unggul dalam akademik, serta guru-guru yang berkualitas dan berpengalaman.

Salah satu inovasi dalam pengembangan metode pembelajaran dengan teknologi ialah penggunaan Artificial Intelligence(AI) dan Augmented Reality (AR) yang baru pertama kali hadir dan satu-satunya diterapkan di Jateng.

“Binus School Semarang menerapkan kurikulum Cambridge yang memberikan Pendidikan bertaraf global. Ditunjang fasilitas lengkap serta lingkungan prestisius namun tetap menonjolkan kearifan lokal,” tandasnya. (*)

Ajie MH.