SEMARANG (jatengtoday.com) – Seiring revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang, tempat usaha seperti kafe dan restoran kian menjamur. Masing-masing berusaha menghadirkan sesuatu yang baru untuk menarik pelanggan.
Kedai SemAR, tempat ngopi di Kota Lama yang baru buka 2 Agustus 2020 juga begitu. Ada konsep unik yang diusung. Pelanggan di kedai tersebut bisa bermain teknologi berbasis Augmented Reality atau kerap disebut AR.
Teknologi itu menggabungkan benda maya dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi. Benda-benda maya tersebut diproyeksikan dalam waktu yang nyata.
Secara teknis, bagi pelanggan yang berminat akan diarahkan pelayan kedai untuk membuka Apps SemAR. Setelah itu, pelanggan dapat memfoto (scan) marker atau penanda berbentuk gambar yang terdapat pada gelas. Nanti akan muncul objek maya yang seperti nyata.
Owner Kedai SemAR, Mico Adhi Putranto menjelaskan, saat ini ia baru mempunyai 5 macam marker. Ada marker pesawat dan balon udara yang terlihat melayang-layang di atas gelas pelanggan, ada juga marker kartun orang yang seolah-olah sedang berenang di minuman yang dipesan pelanggan.
Namun, kata Mico, marker tersebut hanyalah bagian kecil dari rencana besarnya. Dia menyayangkan jika teknologi AR hanya dimanfaatkan untuk lucu-lucuan. Ke depan ia ingin membuat marker tempat-tempat wisata di Kota Lama atau Kota Semarang pada umumnya.
“Jadi kalau orang men-scan marker itu seolah-olah dia sedang jalan-jalan di tempat wisata. Itu sudah kami coba buat, tapi baru marker Gereja Blenduk, Klenteng Sam Poo Kong, dan Lawang Sewu,” ujarnya saat ditemui, Jumat (21/8/2020).
Mico mempunyai cita-cita untuk turut berkontribusi mengembangkan kota tempat lahirnya yang kini gencar diberitakan sebagai Smart City. Menurutnya harus ada terobosan unik, seperti mengembangkan teknik edukasi bagi para pengunjung di Kota Lama.
“Bangunannya di sini kan kuno-kuno, tapi cara menikmatinya harusnya dengan cara modern. Misal pengunjung ingin tahu sejarah Taman Srigunting cukup men-scan marker, nanti muncul penjelasan dan video ilustrasinya,” papar Mico. (*)
editor: ricky fitriyanto