SEMARANG (jatengtoday.com) – UIN Walisongo Semarang melakukan uji coba sistem blended learning. Yakni penggabungan antara metode perkuliahan online dengan offline atau tatap muka.
Sebelumnya, karena pandemi Covid-19 kampus ini hanya memberlakukan kuliah online sebagai bentuk antisipasi penularan virus.
Namun, saat ini sudah berani menerapkan pembelajaran tatap muka. Uji coba blended learning rencananya bakal berlangsung selama 24 Mei sampai 18 Juni 2021.
Rektor UIN Walisongo Prof Imam Taufiq bersama jajarannya menyempatkan untuk meninjau proses perkuliahan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Senin (24/5/2021).
Menurut Rektor, uji coba ini dilakukan sebelum nantinya UIN Walisongo melakukan blended lerning secara menyeluruh pada semester depan.
“Blended learning ini harus mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Maka kelas tidak akan mungkin terisi kapasitas 100 persen oleh mahasiswa,” katanya.
Ia menambahkan, nantinya bakal ada setengah mahasiswa yang belajar di kelas. Setengah lainnya akan belajar kelompok secara daring di rumah secara bergantian.
Sementara itu, Dekan FITK UIN Walisongo Dr Lift Anis Ma’shumah mengatakan, perkuliahan ini sudah menerapkan prokes secara ketat.
Dia menegaskan, mahasiswa yang mengikuti kuliah tatap muka diwajibkan cuci tangan, dan memakai hand sanitizer. Mahasiswa juga harus melewati tes suhu tubuh dua kali, yakni di pintu gerbang oleh sekuriti dan saat masuk kelas. (*)
editor: ricky fitriyanto