SEMARANG (jatengtoday.com) – Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq menegaskan ke depan akan memperbanyak penelitian dan kajian yang mengarah kepada sejarah dan peran para Walisongo sebagai penyebar Islam.
Hal tersebut disampaikan Imam saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Pra Rapat Kerja (Raker) UIN Walisongo di Hotel Grand Candi Semarang, Senin (6/1/2020).
Menurutnya, UIN Walisongo harus jadi sumber referensi utama tentang Walisongo. “Baik dari keilmuannya maupun penyebaran kedamaiannya,” ungkap Imam dalam keterangan tertulisnya.
Dalam kesempatan itu, Imam menjelaskan banyak program UIN Walisongo yang jadi prioritas utama. Seperti terpenuhinya Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis kampus ke depan.
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta, akuntabilitas kinerja, pegawai UIN Walisongo diharuskan untuk menyesuaikan IKU masing-masing dengan IKU Rektor.
Selain itu, Imam juga menyinggung tentang pentingnya mengawal akreditasi di fakultas dan program studi.
“Performance pelaksanaan pendidikan ditandai dengan peningkatan kualitas pendidikan. Dinilai baik jika fakultas dan prodinya terakreditasi,” ungkapnya.
Di antara aspek penilaian akreditasi sendiri berkaitan erat dengan kelengkapan sarana prasarana. “Masing-masing fakultas agar memperhatikan kelengkapan sarprasnya sebab hal ini bisa memberi kenyamanan pelayanan kepada mahasiswa,” imbuhnya.
Smart and green kampus juga menjadi salah satu fokus Rektor dalam memberikan arahan di Pra Raker. Hal ini sebagai tindak lanjut pasca dilaunchingnya UIN Walisongo sebagai ‘Smart and Green Campus’ pada Desember 2019 oleh Menteri Agama RI. (*)
editor : ricky fitriyanto