Senin, Januari 18, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Tuhan Tidak Kemana

Konsep imanen menunjukkan, betapa Tuhan itu mutlak dan ada. Ia ada dalam kegembiraan manusia, juga kepedihan yang sedang dirasa. Tuhan tidak pernah lari, kecuali manusia yang tersesat jalan saat ingin menemuinya.

Handry TM oleh Handry TM
Kamis, 9 April 2020
di Kolom Penulis
Reading Time: 5min read
Tuhan Tidak Kemana

Sigmund Freud. (history.com)

BagikanTwit

SIAPAKAH sesungguhnya Ia yang Agung, yang dalam teori keimanan disebut sebagai Yang Maha Segala? Teori-teori ilmiah yang meng-explore Tuhan, juga pernah dilakukan para tokoh Psikoanalisa seperti Sigmund Freud (1856-1939) dan Carl Gustaf Jung (1875 – 1961). Manusia akan mencari keyakinan terpuncak, karena ia merasa tidak yakin, merasa hidup mandiri dengan serba keterbatasannya.

Penyempurna teori absolut Freud tak lain adalah Carl Gustaf Jung. Dalam proses manusia memiliki id, ego dan superego sebagaimana yang diyakini Freud, puncak pencapaian manusia adalah menemukan the self (jati diri yang sesungguhnya) sebagaimana ucap Jung. Untuk mencapai true self, manusia akan mengalami individuation, hingga kelak mencapai apa yang disebut Devina (Tuhan).

Berbahagialah manusia, karena agama memudahkan para penganut untuk menemukan Tuhan. Orang beragama telah diperkenalkan Tuhan sejak lahir, justru ketika ia belum mampu memahami bahasa kata-kata. Orangtua memberi bimbingan, bahkan mengarahkan langsung bagaimana kita beriman. Tanpa harus ada pertentangan, seorang anak langsung mengikuti agama orangtuanya dengan gembira.

Persoalan muncul pada proses pendewasaan yang berbeda-beda. Ada yang mempertebal langsung keyakinan Tuhan versi agama ibu dan nenek moyangnya, ada yang mengalami pergulatan batin luar biasa.

Konflik batin muncul tidak saja ketika seorang yang telah memeluk agama tertentu tiba-tiba memutuskan tidak meyakininya, atau sebaliknya. Berpindah agama pun hukumnya menjadi sama persis dengan tidak beragama.

Harus diingat, bahkan teori-teori eksistensialisme berupaya tetap menemukan Tuhan, meski dengan cara berperang terhadap diri sendiri di dalam jiwa dan hati nurani. Rasanya, Tuhan selalu dikejar dan dicari, meski caranya berbeda-beda.

Seorang komunis tulen pernah mengkhawatirkan bagaimana caranya mengeluh jika kelak ia sakit gigi. “Tuhan akan disebut bersamaan dengan aduhan, karena kau beragama. Sedangkan aku, bagaimana akan kuucap ‘Ya Tuhan, sembuhkanlah rasa sakit ini’ padahal aku tidak beragama…”

Sedang di manakah Tuhan ketika sebagian manusia mempergunjingkan Dirinya? Berlari, atau bersembunyikah di tempat yang tidak semua orang diperkenankan mengetahui? Manusia berusaha mendekatkan imajinasi tentang Tuhan seperti dirinya. Bahkan mencoba mempersonifikasi bahwa Tuhan sedang berlari, Tuhan tidak tidur dan sejenisnya. Rasa hormat manusia tentang Dia, selalu datang pada akhirnya. God never ends anything on a negative; God always ends on a positive.

Tafsir Kolektif
Kehidupan di alam semesta sebenarnya pendek sekali. Sebatas usia manusia uzur yang rata-rata kurang dari 70 tahun. Di atas itu, orang menyebutnya sebagai “kelebihan yang harus disyukuri. “Sepanjang proses lahir hingga meninggal, seseorang mengalami berbagai pengalaman romantik. Menjadi kanak-kanak, masa remaja yang indah dan masa dewasa yang penuh pencapaian.

Sisa usia yang ia lakoni, sesekali mendapatkan anugerah keindahannya ketika ia bisa melihat anak-cucu yang sempurna. Tidak sedikit di masa tua manusia menjalani pengalaman traumatik yang mencekam. Terlantar, sakit menahun, menunggu ajal yang tidak kunjung tiba.

Itu semua disebut sebagai tafsir atas Romantisme Kolektif. Hal yang ditakuti atau dirindukan setiap manusia. Di masa tua ada yang merasa bahwa Malaikat atas seizin Tuhan menjaganya. Tidak sedikit yang merasa sepanjang hidup sia-sia. Bisakah seseorang memilih lakon akhir masa tuanya sebagaimana dongeng-dongeng yang pernah didengar? Bisakah menghindar dari plot hidup yang tidak diinginkan?

Tuhan tidak pernah berlari, sekalipun engkau hanya berdiam di bawah pohon rindang dan tidak merindukan. Tuhan tidak sembunyi, meski manusia merasa berjuang sendiri dan tidak ditemani. Pada sebuah lagu, ternyata Tuhan mengikuti hatimu sendiri. “Aku jauh engkau jauh, aku dekat engkau dekat.”

Penyair Inggris William Cowper (1731 – 1800) dalam puisinya, God Moves In A Mysterious Way, menuliskan: “Tuhan bekerja dengan cara yang misterius/ Dalam melakukan keajaiban-Nya/ Ia menanam jejak di laut/ Kemudian naik di badai…”

Pencarian akan Tuhan banyak ahli meyakini, dilakukan oleh semua individu yang merasa dihidupkan di bumi. Sebab di dalam akal sehat manusia tidak cukup bukti bahwa ia mampu sendiri. Ada yang menempuh cara mudah bersama dogma, ada yang menempuh jalan panjang dengan mencari pembuktian.

Jikapun manusia tidak menemukan, sebenarnya Tuhan sedang tidak di mana-mana. Hanya manusia saja yang tersesat jalan dan belum menemukan. Tuhan selalu menunggu, karena semua yang hidup adalah ciptaan-Nya. Dalam menunggu kita selalu memohon, mudah-mudahan mendapatkan-Nya sesuai yang kita rindu. Dan doa, menjadi katalisator yang memudahkan kita menuju-Nya. (*)

 

● Penulis adalah kolumnis dan pemerhati Psikologi.

 

Trending Topic: kolom Handry TMSigmund Freud
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Gunung Sinabung Semburkan Debu Setinggi 500 Meter

Gunung Sinabung Semburkan Debu Setinggi 500 Meter

17 Januari 2021
LaNyalla: Penipuan Pinjaman Online Tak Banyak Tersentuh Hukum

LaNyalla: Penipuan Pinjaman Online Tak Banyak Tersentuh Hukum

17 Januari 2021
DVI Polri Identifikasi Lima Jenazah Korban Sriwijaya Air

DVI Polri Identifikasi Lima Jenazah Korban Sriwijaya Air

17 Januari 2021
Reuni Reza Rahadian-Acha Septriasa di Layla Majnun

Reuni Reza Rahadian-Acha Septriasa di Layla Majnun

17 Januari 2021
LAPAN: Penyempitan Hutan dan Lahan jadi Penyebab Banjir di Kalimantan Selatan

LAPAN: Penyempitan Hutan dan Lahan jadi Penyebab Banjir di Kalimantan Selatan

17 Januari 2021
Doni Monardo Minta Warga Mamuju Tak Percaya Hoaks Terkait Gempa Sulbar

Doni Monardo Minta Warga Mamuju Tak Percaya Hoaks Terkait Gempa Sulbar

17 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Seluruh ASN di Lingkungan Setda Kudus Jalani WFH hingga 2 Oktober

    Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2630 share
    Share 1052 Twit 658
  • Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    1044 share
    Share 418 Twit 261
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    950 share
    Share 380 Twit 238
  • Perusahaan Pembuat Bingkai di Semarang Diduga Larang Karyawan Ikut FSPMI

    856 share
    Share 342 Twit 214
  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2599 share
    Share 1040 Twit 650
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk