SEMARANG (jatengtoday.com) – Kerugian kebakaran yang terjadi di relokasi Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada Rabu (2/2/2022) malam, ditaksir mencapai Rp 11 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Nurkholis mengaku telah melakukan pendataan untuk mengetahui perkiraan kerugian akibat kebakaran tersebut.
“Kerugian berupa bangunan kurang lebih Rp 3,3 miliar, barang dagangan pedagang yang terbakar kurang lebih Rp 7,8 miliar,” ungkapnya, Jumat (4/2/2022).
Dikatakannya, bangunan di relokasi Pasar Johar yang terbakar tersebut menjadi kerugian pemerintah. “Pedagang juga mengalami kerugian akibat kebakaran tersebut. Mayoritas lapak dan kios milik pedagang konveksi, seperti gorden, kain dan lain-lain. Kemudian pedagang toko kelontong, gerabah, buah dan barang pecah belah. Semuanya merupakan barang yang mudah terbakar, sehingga ludes saat kebakaran terjadi,” katanya.
Saat ini, pihaknya mengaku telah mengambil langkah cepat untuk menyediakan tempat relokasi sementara bagi pedagang yang terkena dampak. “Kami usulkan ke Wali Kota Semarang, relokasi sementara ditempatkan di sekitar Pasar Kanjengan, kawasan Johar Baru,” terangnya.
Dia berharap usulan lokasi tersebut disetujui, karena sekaligus untuk mempermudah pedagang saat nantinya kembali ditempatkan di Pasar Johar Baru.
“Berdasarkan pedataan Dinas Perdagangan, sementara ada 163 pedagang aktif yang terdampak kebakaran. Pedagang yang lapaknya terkena kebakaran terutama di dua blok, yakni Blok E dan Blok F,” beber dia.
Pihaknya juga mengaku masih memastikan ketersediaan tempat pedagang di Pasar Kanjengan. Apakah masih bisa menampung pedagang. Kami akan pikirkan penyediaan kios/los pedagang. Di Pasar Kanjengan rencananya untuk menampung pedagang dasaran terbukan,” terangnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta percepatan penanganan atau solusi pasca kebakaran tersebut. Prinsipnya agar pedagang bisa segera kembali berjualan. “Percepatan penghitungan pedagang yang terkena dampak, berhubungan dengan pembangian relokasi yang akan dijalankan. Kalau total lapak sebelum terbakar mencapai 1200 lapak. Namun, memang ada lapak yang kosong dan dua lapak dipakai oleh satu pedagang,” ujarnya. (*)