in

Tinggalkan Pupuk dan Pestisida Kimia, Komisi IV DPR RI Apresiasi Inovasi Petani NU

SEMARANG (jatengtoday.com) – Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah mendorong pemerintah membuat regulasi agar para petami meninggalkan pupuk dan pestisida kimia.

Hal itu diungkapkan usai menyerap aspirasi dari Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) Nahdlatul Ulama (NU) di kantor PWNU Jateng, Kamis (18/2/2021).

Baca: Ngeri, Dua Petani dan Satu Nelayan di Jepara Tewas Tersambar Petir

Dari pertemuan tersebut, Luluk menyadari jika LPP NU Jateng banyak menggunakan sistem pertanian dengan konsep kearifan lokal. Mulai dari pengolahan tanah, penanaman, hingga paskapanen.

Petanian dengan kearifan lokal tersebut mengutamakan unsur organik yang dimanfaatkan untuk pupuk dan pestisida. Nyaris tanpa bahan-bahan kimia yang dininai justru membahayakan tanah dan tanaman.

Baca: Petani di Karanganyar Kekurangan Pupuk Bersubsidi, Ternyata Ini Biangnya

“Penggunaan pupuk dan pestisida kimia ternyata justru merusak lingkungan. Lama-lama tanah menjadi tidak subur, hewan-hewan yang menjadi musuh alami hama juga ikut mati,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya meminta pemerintah lebih memperhatikan sistem pertanian menggunakan kearifan lokal yang dikembangkan dengan inovasi-inovasi para petani.

Baca: Bulog Banyumas Optimistis Serap Gabah Petani 33.300 Ton

“Saya berupaya menghimpun segenap potensi pertanian, yang sudah dilakukan oleh NU melalui LPP. Saya dapat masukan luar biasa, dan saya berpikir bagaimana negara harus berpihak kepada para petani,” paparnya.

Dia menambahkan, salah satu hambatan para petani yang memiliki inovasi cara bertani adalah regulasi. Karena itu, pihaknya akan berupaya agar pemerintah dapat memberikan dukungan kepada para petani. Tujuannya agar inovasi mereka dapat digunakan secara lebih luas lagi.

Baca: Antisipasi Lonjakan Kebutuhan Petani, Pupuk Indonesia Siapkan Stok 3 Kali Lipat

“Ada petani, yang menemukan benih unggulan di kalangan mereka sendiri. Melakukan inovasi, membuat pupuk organik sesuai kebutuhan. Namun regulasi membuat gerak mereka terbatas. Harusnya negara hadir memberikan pengakuan, fasilitasi, sertifikasi dari upaya dan karya mereka,” jelasnya.

Luluk juga akan berupaya mendorong pendistribusian subsidi pupuk organik kepada petani. Menurutnya, persoalan pupuk menjadi salah satu kunci kelangsungan produksi pangan yang sehat bagi masyarakat.

Baca: Perintah Tegas Kapolri: Usut Tuntas Mafia Tanah, Kembalikan Hak Masyarakat

“Soal pupuk, kalau saya sangat mungkin didorong pupuk organik. Apa yang disediakan pemerintah tidak mencukupi. Harus ada cara terobosan dari pemerintah. Karena apa yang kita konsumsi menyumbangkan problem kesehatan saat ini,” tandasnya.

Lebih jauh, dia juga mengupayakan pemerintah memberikan subsidi paska panen. Dia menilai, petani tidak mendapatkan keuntungan signifikan melalui panen mereka. Sehingga pemerintah bisa membantu petani melalui subsidi paskapanen.

Baca: Dinas Pertanian Banyumas Cek Kerusakan Sawah akibat Luapan Sungai Serayu

“Dengan demikian, jumlah petani bisa terus meningkat lantaran adanya keuntungan secara finansial. Selain itu juga bisa menarik anak muda untuk bertani,” tandasnya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.