SEMARANG (jatengtoday.com) – Di Kota Semarang ternyata masih ada anak yang mengalami gizi buruk. Mengetahui hal ini, tim penjangkauan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang turun tangan.
Anggota Tim Penjangkauan Dinsos, Flora mengatakan, sebelumnya pihaknya mendapat info bahwa di Kelurahan Purwosari, Semarang Utara terdapat bayi berusia 10 bulan yang berat badannya kurang dari enam kilogram.
Menurut informasi, bayi tersebut mengalami gizi buruk sejak usia 2 bulan dan belum pernah dibawa ke layanan kesehatan.
Saat disambangi, ibu sang bayi mengakui tak pernah membawa buah hatinya berobat lantaran persoalan ekonomi. Selain itu, anaknya tidak memiliki bukti identitas karena ia hanya menikah siri dengan suaminya.
“Kami prihatin. Kondisi fisik bayi lemah, kurus, kalau makan atau minum sering keluar dari hidung, kalau menangis tidak keluar suaranya,” ungkap Flora, Selasa (15/6/2021).
Ironisnya, sang ibu menganggap anaknya baik-baik saja. Selama ini, ibunya yang merupakan lulusan SMK Farmasi hanya mengobati anaknya dengan ilmu yang didapat semasa sekolah.
“Kami belum tahu persis sakitnya karena belum pernah di bawa ke layanan medis. Yang jelas ada cairan di paru-parunya karena ibunya beli alat uap sendiri,” papar Flora.
Untuk memastikan kesehatan bayi, tim penjangkauan Dinsos memberi saran agar bayi tersebut dibawa ke rumah sakit. Namun, upaya tersebut sempat tersendat lantaran ibunya yang terbilang kolot.
Meskipun sempat alot, setelah dibujuk sang ibu bayi akhirnya luluh. Bayi tersebut dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro dengan administrasi berupa rekomendasi dari Dinsos Kota Semarang. (*)
editor: ricky fitriyanto