in

TikTok untuk Pendidikan di Masa Pandemi

TikTok dulu bernama bernama Musical.ly. Kalau sekarang web ini dibuka, munculnya TikTok. Kamu bisa akses Tiktok web, Android, Apple, maupun Amazon. Cari saja “tiktok” di Play Store, download, pasang, dan mainkan.

Tercatat sudah 1,5 milyar pemakai, memasang TikTok. Facebook dan Instagram sudah kalah melawan popularitas TikTok. Melihat jumlah viewer video terpopuler di TikTok, angkanya tidak bisa ditembus YouTube.

Baca: Tembus 1,5 Miliar Unduhan, TikTok Gusur Facebook dan Instagram

Selain kecepatan server, Tiktok memiliki “jawaban” atas kebutuhan pemakai Android. Video yang realistis (15 detikan), apa adanya. Bukan video salon yang sudah dipercantik dengan editing seperti yang di YouTube. Bukan tutorial “jangan lupa subscribe..”. Video di TikTok kebanyakan sangat mentah (raw) dan apa adanya. Setidaknya, tidak banyak polesan seperti Instagram dan YouTube.

TikTok mengerti, selfie bukan soal foto lagi. Apalagi, TikTok memang bukan untuk selfie. TikTok untuk melihat orang lain. Kenyataan, orang bermedia sosial lebih banyak untuk melihat orang lain. Mereka sekadar ingin melihat beranda, kawan, dan mantan dari mantan. Fenomena inilah yang membuat TikTok siap menggusur Instagram.

Baca: Instagram Mati, Sebentar Lagi (Influencer dan Selebgram Belum Tahu Ini)

Tanggal 19 Juli 2020, jumlah pemakai TikTok setara dengan seluruh penduduk Inggris. Tiktok memiliki 50% penonton usia di bawah 34 tahun, 26% berusia antara 18 dan 24 tahun. (Wallaroom Media, 2020).

Microlearning dengan TikTok

Microlearning mengacu “pendekatan pendidikan yang menawarkan unit pembelajaran kecil dengan hanya sejumlah informasi yang diperlukan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan ” Belajar dalam potongan kecil membuat transfer pembelajaran dari ruang kelas ke meja 17% lebih efisien” (Gutierrez, 2018) dan menciptakan peningkatan interaksi 50% lebih banyak.

Contohnya? Bagaimana cara merekam perkuliahan dengan laptop? Bagaimana membuat tabel di Excel dengan cepat? Hal-hal seperti ini bisa diajarkan kurang dari 15 detik, melalui video pendek Tiktok.

Sejak dirilis pada September 2016, pengguna telah melihat peningkatan profesional bisnis di aplikasi. Para profesional medis, berita, dan pendidikan telah bergabung dengan komunitas TikTok dalam berbagi informasi mulai dari perawatan diri, berita dunia, dan kiat & trik belajar.

Pengguna seperti Museum Sejarah Alam Carnegie, Forum Ekonomi Dunia, dan bahkan dokter menggunakan platform ini untuk berbagi informasi, memberikan pembaruan tentang epidemi, dan mempromosikan temuan dunia terbaru.

Jennifer Nied dengan Shape Magazine, berbagi wawancaranya dengan pengguna medis yang memiliki tujuan yang sama dalam menyebarkan kesadaran: “MD dan DO menggunakan platform baru untuk mengajari pengguna tentang kondisi kesehatan mental dan fisik tertentu dan menyebarkan kesadaran tentang topik yang tepat waktu” (Nied, 2020).

Peduli Pendidikan dengan #EduTok

Pada Oktober 2019, TikTok juga merilis program #EduToks, di New Delhi dengan “Vedantu, Vidya Guru, Hello English, CETKing, dan Testbook untuk mempromosikan e-learning di platform” (2019). Rilis tersebut menghasilkan lebih dari 37 miliar penayangan dalam topik Ilmu Sosial, Bahasa Inggris, Matematika, Hindi, Biologi, Kimia, dan banyak lagi. Penggunaan microlearning mengarah pada “kesempatan untuk belajar dan tumbuh sebagai individu dengan bermitra dengan para pemimpin industri untuk membuat konten pendidikan dalam berbagai format dan bahasa” (2019).

#EduTok sudah menjaring 8.8 juta video dan dapat 48.1 milyar view. Jumlah yang tidak bisa ditembus YouTube dan media sosial lain. #EduTok hanya salah satu kampanye “untuk kebaikan” (for good).

TikTok for Good menjelaskan inisiatif “sederhana” dari TikTok kepada para pemakainya.

TikTok menjelaskan mentorship program yang ia buat untuk bekerja sama dengan para ahli dan praktisi pendidikan. Bukan itu saja.

Lebih Aman dengan Mengaktifkan “Bimbingan Orang Tua”

Sebelum menganggap TikTok penuh pengaruh negatif, coba buka fitur “parental guide“.

 

28 Mei 2020 TikTok mengumumkan #LearnOnTiktok sebagai inisiatif menambah semangat belajar selama lockdown. TikTok mengumumkan program #LearnOnTikTok (28/5/20) yang akan mendanai video-video pendidikan untuk memfasilitasi pembelajaran selama lockdown COVID-19.

Guru dan orang tua, dapat memandu siswa dan anak mereka untuk menonton video #LearnOnTiktok.

Akun seperti @mathwithmisschang misalnya, menampilkan video khusus berkaitan dengan penyelesaian soal-soal matematika. Nona Chang dapat follower 307K dan 4.2M like. Profile semacam inilah yang dicari TikTok untuk dapat dana program, serta membantu anak yang suka matematika.

Juni 2020, new CEO, Kevin Mayer, coming from Disney. Sekarang dunia sedang ramai merayakan tren di TikTok mengarah ke online learning (pembelajaran online).

Search di TikTok Buruk? Yes. Terlalu banyak video. Namun yang menyenangkan, browsing di TikTok sangat menyenangkan. Video yang relevan, benar-benar relevan. Kamu bisa follow atau membuat video sendiri, dengan cepat. Nggak ada ribetnya. Anak SD sampai orang tua, bisa melakukan itu.

Media Sosial Paling Mantap di Masa Pandemi

Bagi yang ingin melihat komitmen dan arah aplikasi ini, selama masa pandemi COVID-19 bisa bergabung dengan sumberdaya keamanan TikTok selama pandemi. Dokter yang tidak punya waktu, masih sempat berbagi pengetahuan di akun TikTok. Brand ternama dan komunitas juga memakai TikTok untuk memajukan pendidikan di masa pandemi. TikTok bisa menjadi media pembelajaran di kelas dan perangkat mengajar yang ampuh.

EduBirdie punya daftar akun TikTok terkait pendidikan yang bisa mulai kamu ikuti.

Mungkin TikTok satu-satunya yang berpeluang mengejar ketertinggalan, ketika COVID-19 menghilangkan beberapa kecerdasan yang tidak bisa diatasi hanya dengan belajar melalui tatap-muka jarak jauh.

Baca: Cerita Nyata, Bagaimana COVID-19 Menghapus Kecerdasan Anak

Kita merindukan suasana sekolah, namun di sisi lain, khawatir anak-anak terpengaruh hal-hal negatif dari media sosial. Tergantung bagaimana kita memakai sumberdaya ini, sebagai perangkat pendidikan di sekolah dan rumah.

Aktifkan “mode orang tua”, jaga mereka selama belajar, karena belajar itu sangat menyenangkan. [dm]