SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng menjadi yang terbaik dalam Innovative Government Award 3 yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, Senin (7/10/2019). Dari 218 inovasi yang diajukan, ada 3 inovasi yang membuat dewan juri angkat topi.
Tiga inovasi tersebut adalah Government Resource Management System (GRMS), Laporgub, dan Perda Inovasi. Kepala Bappeda Jateng, Prasetyo Ariwibowo menjelaskan GRMS merupakan induk sistem perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi yang diterapkan di Pemprov Jateng.
Biasanya pemerintah daerah hanya menerapkan per-item, misalnya perencanaan ada aplikasi sendiri, penganggaran sendiri, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi sendiri, tidak berada dalam satu platform.
“Untuk Laporgub merupakan kanal aduan masyarakat. Sementara Perda Inovasi merupakan sebuah amanat agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Jateng mengeluarkan satu inovasi setiap tahun,” kata Prasetyo, Selasa (8/10/2019).
Prasetyo mengatakan tiga inovasi tersebut diakui oleh dewan juri tidak ada di daerah lain. Dewan juri dalam award tersebut berasal dari berbagai kalangan dan lembaga. Dari akademisi, Kemenristek Dikti, Akademisi dan dari Kemendagri. Mereka memberi penilaian pada tiga kategori inovasi yakni Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, inovasi Layanan Publik dan Inovasi Lainnya.
“Mereka mengatakan minimal tiga inovasi tersebut mestinya diterapkan oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Apalagi yang GRMS dan Perda Inovasi,” katanya.
Bukan sekadar kuantitas inovasi yang jadi tolak ukur penilaian, namun juga efek yang dilahirkan bagi masyarakat. Prasetyo mengatakan 280 inovasi yang dikeluarkan Pemprov Jateng tersebut sangat berdampak pada kehidupan bermasyarakat. Dari sisi ekonomi, kebudayaan, maupun birokrasi.
Dia juga menjelaskan imbas langsung kepada masyarakat itu meliputi penurunan angka kemiskinan yang cukup tinggi dan kini jadi 10,8 persen, peningkatan lapangan kerja dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka jadi 4,22 persen. Tingkat kepuasan layanan publik yang mencapai 81,36 persen. (lhr)
editor : ricky fitriyanto