KARANGANYAR (jatengtoday.com) – Lahan tak produktif seluas tiga hektare di Dusun Bulu, Desa Salam, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar akan disulap jadi desa wisata.
Kepala Desa Salam, Sutardi menjelaskan, lahan kurang produktif tersebut dulunya hanya ditanami pohon sengon dan rumput pakan ternak. Pohon sengon tersebut akan ditebangi dan diganti dengan pohon jenis lain seperti pohon buah-buahan untuk mendukung pengembangan desa wisata.
“Pohon yang akan ditanam nanti sekitar seribuan, disesuaikan dengan kondisi. Bisa pohon buah-buahan atau tanaman keras lain yang ditata sesuai dengan perencanaan pengembangan desa wisata,” jelasnya saat dikunjungi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Sabtu (13/3/2021).
Baca juga: Sudah Terapkan Protokol Kesehatan, Desa Wisata Masih Terpuruk
“Di sekitar lahan ini juga terdapat banyak mata air dan sumber air panas,” imbuhnya.
Tahap awal pengembangan tersebut dimulai dengan penanaman sekitar seribu pohon. Penanaman pohon bersama masyarakat dipimpin Ganjar Pranowo.
Total lahan tidak produktif di Desa Salam mencapai sekitar tujuh hektare. Atas inisiasi anak-anak muda dan Karang Taruna, tiga hektare di antaranya akan dikembangkan menjadi destinasi Desa Wisata.
Baca juga: Warga Cibangkong Banyumas Rintis Desa Wisata Dirgantara
“Ke depan di sini akan kita bangun untuk desa wisata. Untuk itu berhubung semangat anak-anak muda ini luar biasa maka kita support dari desa melalui Bumdes. Nanti dikelola sendiri bersama dengan anak-anak muda di sini,” paparnya.
Libatkan Insinyur UNS
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mendukung pengembangan desa wisata tersebut. Ia menyarankan kepada pihak desa untuk bekerja sama dengan akademisi atau universitas.
Kerja sama tersebut agar universitas, dalam hal ini Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) dapat memberikan masukan terkait penataan lanskap di lokasi tersebut.
Baca juga: Bantah Komersialisasi Kampus, Rektor UNS Minta Mahasiswa Laporkan Indikasi Pungutan Penerima KIP-K
“Pak Kades nanti ajak saja, umpama dari UNS, minta tolong ke rektor agar dikirim ahli atau insinyur yang paham tentang penataan lanskap. Sehingga tebing ini akan menjadi pemandangan yang view-nya bagus dan lingkungannya terjaga,” jelasnya.
“Sekarang ini orang-orang mencari tempat yang alami. Piknik masa depan itu yang dicari seperti itu. Sudah betul sekarang ditanami pohon,” imbuhnya.
Ganjar menambahkan, penanaman pohon tersebut selain mendukung pengembangan desa wisata yang alami juga sekaligus sebagai pelestarian sumber air.
Baca juga: Bambang Kribo Dorong Kepala Desa Kembangkan Desa Wisata
Menurutnya, sumber air merupakan kebutuhan masa depan yang harus mulai dijaga dan dilestarikan sejak dini.
“Ditanami pohon buah itu juga bagus. Semakin banyak pohon yang ditanam maka nanti sumber air terjaga, kebutuhan air terjaga, debit air juga makin banyak. Jadi kebutuhan masa depan mulai kita rencanakan sejak hari ini,” tandasnya. (*)
editor : tri wuryono