BANYUMAS (jatengtoday.com) – Empat orang, masing-masing: ayah, ibu dan dua anak, warga Dukuh Siganti RT 02 RW 01 Desa Banjar Panepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, korban tanah longsor ditemukan dalam kondisi meninggal.
Korban terakhir ditemukan pada Rabu (18/11/2020) pukul 16.40 WIB, adalah Basuki (52). Korban yang merupakan kepala keluarga itu ditemukan kurang lebih 30 meter dari rumahnya. Jasadnya diangkat oleh tim SAR Gabungan setelah dilakukan pengerukan reruntuhan bebatuan bercampur tanah berlumpur menggunakan excavator.
Sebelumnya, tiga korban masing-masing, Wagiati (38), serta anaknya Lucas (11) dan Yudas (7) ditemukan meninggal pada Selasa (17/11/2020). “Pencarian hari kedua ini total empat orang korban telah ditemukan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap, I Nyoman Sidakarya.
Dijelaskannya, proses pencarian sempat terkendala banyaknya reruntuhan bangunan, tanah berlumpur dan titik pencarian tertindih bebatuan besar.
“Pencarian Tim Gabungan dibagi 2 kelompok di lokasi kejadian untuk menyisir di sekitar lokasi kejadian menggunakan alat penyedot air (alkon), cangkul dan alat ektrikasi, bantuan SAR Dog Polres Banyumas. Selain itu juga mendapatkan bantuan excavator dari pemerintah daerah untuk membantu pencarian di lokasi,” terangnya.
Korban terakhir, lanjut dia, yakni atas nama Basuki yang merupakan kepala keluarga. “Kondisi korban terjepit bebatuan dan potongan kayu, tertimbun reruntuhan kurang lebih sedalam 1,5 meter. Setelah ditemukan titik lokasi korban, proses evakuasi membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit,” katanya.
Korban selanjutnya dibawa ke puskesmas dua Sumpiuh menggunakan ambulans. “Dengan ditemukannya keempat korban secara resmi untuk operasi SAR dinyatakan selesai,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Titik Puji Astuti, mengatakan sejak diguyur hujan lebat pada Senin (16/11/2020) malam hingga Selasa (17/11/2020) dini hari lalu, diwarnai kejadian banjir dan tanah longsor di sejumlah desa di Kabupaten Banyumas. “Sedikitnya tercatat 67 kejadian tanah longsor dan 11 kejadian banjir,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto