Selasa, Januari 26, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Ternyata, Simpanglima Semarang Dibangun Karena Soekarno Marah. Ini Kisahnya!

Kawasan Simpanglima dulunya merupakan rawa-rawa tempat tumbuhnya bayam dan kangkung. Kini, Simpanglima telah menjadi pusat Kota Semarang.

Andika Prabowo oleh Andika Prabowo
Kamis, 26 Juli 2018
di KOTA
Reading Time: 3min read
Ternyata, Simpanglima Semarang Dibangun Karena Soekarno Marah. Ini Kisahnya!

Kawasan Simpanglima Semarang di malam hari. Foto: istimewa

BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Dibalik keindahan Simpanglima, ada cerita unik yang terselip disana. Ternyata, kawasan Simpanglima dibangun karena Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno marah.
Sejarawan dan Pemerhati Kota Semarang, Jongkie Tio mengungkapkan sejarah itu.

Jongkie menerangkan, kawasan Simpanglima dulunya merupakan rawa-rawa tempat tumbuhnya bayam dan kangkung. Kini, kawasan Simpanglima telah menjadi pusat Kota Semarang.
“Hilangnya ruang terbuka, kalau dulu di Jalan Pahlawan masih sawah kanan kirinya, Kawasan Pekunden dulu kebun sayur, Simpanglima dulu rawa-rawa. Dulu jalan tidak selebar sekarang ini,” tegas Jongkie Tio saat ditemui dalam acara talkshow yang digelar di Kawasan Simpanglima Kota Semarang Kamis (26/7).

Sebelum adanya Simpanglima ini, dahulu pusat Kota Semarang kata Jongkie, berada di Alun-alun Masjid Besar Kauman yang ada di Kawasan Pasar Johar. Jongkie menceritakan, jika Kawasan Simpanglima dibangun karena pada saat itu presiden Soekarno marah dan mengamuk.

Alasan kemarahan Soekarno karena alun-alun sebagai ikon pusat Kota Semarang dipindahtangankan pengelolaannya kepada pihak ketiga atau swasta. Apalagi, saat itu para ulama juga kecewa karena menara Masjid Kauman Kota Semarang dirobohkan oleh pihak ketiga atau swasta, padahal sudah menjadi ikon alun-alun sebagai Pusat Kota Semarang.
“Sejarahnya, Presiden Soekarno marah dan mengamuk, dia kemudian menyuruh membuat Simpanglima sebagai alun-alun baru karena alun-alun depan Masjid Besar Kauman diberikan ke pihak ketiga oleh pemerintah setempat,” tambahnya.

Meski sederhana, namun sejumlah tempat di Kota Semarang lanjut Jongkie, memang memiliki sejarah yang tinggi. Ia bersyukur meskipun banyak perubahan di Kota Semarang, ada beberapa tempat-tempat bersejarah yang dipertahankan keaslian bangunan tanpa meninggalkan unsur sejarahnya.

Beberapa tempat itu seperti Kawasan Kota Lama, Kampung Melayu, Kawasan Pekojan Arab-Jawa-Pecinan dan Wisata Pecinan seperti Sam Poo Kong.
“Saya pribadi terkejut dengan perubahan sangat besar sekali yang terjadi di Kota Semarang sekarang. Yang menyolok adalah banyaknya gedung pencakar langit di Kota Semarang saat ini. Tapi saya bersyukur yang tidak berubah Kawasan Kota Lama, Kawasan Wisata Pecinan, Kampung Melayu (Pekojan) dan Pusat Kota tidak berubah,” ungkapnya.

Jongkie berharap Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendengar dan menyerap aspirasi keinginan warga Kota Semarang.
“Harapan kita perubahan Kota bisa terserap dan sesuai dengan keinginan warga masyarakat Kota Semarang, apalagi pimpinan kita di Kota Semarang juga sama perasaan dan keinginanya warga Kota Semarang. Hanya Pak Hendi yang sering keliling-keliling, lainya nggak pernah keliling-keliling menemui dan menyerap apa keinginan dan keluhan masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Hendi mengaku jika perubahan besar sudah terjadi.
“Ada perubahan besar dari waktu ke waktu, zaman saya TK diantar pulang kakak saya waktu itu pakai sepeda roda tiga. Kedua dari SD sampai SMP saya selalu jalan kaki, waktu di SD Lempongsari, SMP Negeri 3 saya bersekolah. Zaman itu orang ramah ramah, ramah dengan orang lain, penduduk tidak banyak, sekarang berubah, motor-mobil banyak, nggak mungkin anak kita turun ke jalan,” ungkapnya. (andika prabowo)

editor: ricky fitriyanto

Trending Topic: kota semarangPemkot SemarangSejarah simpanglima semarang
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Work From Home Tak Berlaku di Pabrik, Hendi: Permendagri Belum Mengatur

Work From Home Tak Berlaku di Pabrik, Hendi: Permendagri Belum Mengatur

26 Januari 2021
Pelanggan Keluhkan Tagihan PDAM Tirta Moedal Melonjak

Pelanggan Keluhkan Tagihan PDAM Tirta Moedal Melonjak

26 Januari 2021
Kerjasama-Telkomsel-MyAds-dengan-GoBiz

Begini Fungsi Telkomsel MyAds dan GoBiz untuk Bantu Perluas Pasar UMKM

26 Januari 2021
JCI-Jateng-dengan-Hipmi-Jateng

Kerahkan Jaringan di 127 Negara, Begini Strategi JCI Tingkatkan Ekonomi Jateng

26 Januari 2021
Semen Gresik Pasok Produk Unggulan untuk Proyek Tol Semarang-Demak

Ada Penurunan Permukaan Tanah di Tol Semarang-Demak, Warga Diminta Lepas Lahan Permukiman

26 Januari 2021
Terobos Edaran Ganjar, Hendi Tetap Beri Kelonggaran PKL Buka Hingga Pukul 22.00 WIB

Terobos Edaran Ganjar, Hendi Tetap Beri Kelonggaran PKL Buka Hingga Pukul 22.00 WIB

26 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2927 share
    Share 1171 Twit 732
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    5769 share
    Share 2308 Twit 1442
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2764 share
    Share 1106 Twit 691
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2444 share
    Share 978 Twit 611
  • Tiga Tempat Pijat Ternyaman di Semarang Versi Anak Muda

    3843 share
    Share 1537 Twit 961
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk