SEMARANG (jatengtoday.com) – Menanggapi seruan moral yang disampaikan oleh sejumlah profesor, Humas Unnes melakukan klarifikasi. Dijelaskan bahwa seruan tersebut bukan dari Majelis Profesor Unnes. Namun dari sejumlah profesor atau bersifat pribadi.
Disampaikan oleh Kepala Humas Unnes, Muhammad Burhanudin, bahwa Profesor dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes, Prof Dr Suyahmo merasa keberatan namanya dicatut dalam “Seruan Moral” yang dibuat sejumlah profesor tersebut.
Dalam keterangan resmi bermaterai, Prof Suyahmo mengatakan bahwa dirinya menolak namanya dicantumkan dalam seruan tersebut. Selain menolak seruan tersebut, ia mengaku sap menuntut pihak yang mencatut namanya.
“Saya siap menuntut pihak (yang) mencatut nama saya yang berpotensi mencemarkan nama baik saya dan institusi,” tulisnya.
Tanggapan tersebut diberikan oleh Prof Dr Suyahmo menanggapi berederanya “Seruan Moral” yang disebarkan sejumlah pihak melalui media sosial. Dalam seruan itu namanya dicantumkan bersama 10 profesor lain tanpa persetujuannya (dalam informasi yang diterima jatengtoday.com tercatat 11 profesor).
Dalam rilis klarifikasi yang disampaikan Humas Unnes, Ketua Majelis Profesor Unnes Prof Dr Mungin Eddy Wibowo menyatakan bahwa seruan moral itu bersifat pribadi dari beberapa personel profesor Unnes. Pihaknya sebagai Ketua Majelis Profesor tidak bertanggung jawab atas isi seruan tersebut.
“Majelis Profesor memiliki data bahwa tidak semua profesor yang tercantum dalam seruan tersebut menyetujui seruan tersebut,” tulis Prof Mungin.
Lebih Lanjut Prof Mungin menyampaikan, Majelis Profesor Unnes fokus pada pengembangan keilmuan, yaitu publikasi ilmiah, seminar keilmuan, membuat jurnal ilmiah, book charter dan lain lain. “Fokus Majelis Profesor juga mendukung peningkatan kecendekiawanan profesor melalui profesor goes to school, profesor to community, dan melakukan inovasi-inovasi keilmuan,” jelasnya.
Terkait dengan klarifikasi Humas Unnes, bahwa seruan moral tersebut bukan dari Majelis Profesor Unnes, Prof. Dr. Etty Soesilowati, mewakili sejumlah profesor yang mengeluarkan seruan moral tentang Unnes, menegaskan bahwa seruan moral tersebut memang bukan dari Majelis Profesor Unnes.
“Kami tidak pernah mengatasnamakan majelis profesor. Tapi beberapa profesor yang peduli dan merdeka,” tegasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto