in

Terjebak Cuaca Ekstrem, 500 Wisatawan di Pulau Karimun Jawa Dievakuasi

Transportasi laut dihentikan sementara akibat cuaca ekstrem yang membahayakan pelayaran.

Sebanyak 500 wisatawan yang terjebak di Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah sejak Sabtu (24/12/2022) akibat cuaca ekstrem, akhirnya dievakusi menggunakan Kapal Motor (KM) Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Rabu (28/12/2022). (foto basarnas)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 500 wisatawan yang terjebak di Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah sejak Sabtu (24/12/2022) akibat cuaca ekstrem, akhirnya dievakusi  menggunakan Kapal Motor (KM) Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), Rabu (28/12/2022).

Kurang lebih empat hari, 451 wisatawan domestik dan 49 wisatawan mancanegara ini tertahan di Pulau Karimun Jawa. Mereka tidak bisa pulang atau melanjutkan perjalanan pasca Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 2 Jepara tidak mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sejak Jumat (23/12/2022).

Kebijakan tersebut mengacu Surat Balai Pengelola Transportasi Wilayah X Provinsi Jateng dan DIY Nomor AP.006/1/12/SATPEL.JPR/2022 tentang penundaan keberangkatan kapal akibat gelombang laut yang tidak aman untuk pelayaran.

“Para wisatawan dievakuasi dalam kondisi selamat. Mereka tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada pukul 05.00 WIB, setelah menempuh perjalanan laut kurang lebih enam jam dari Pulau Karimun Jawa,” kata Kepala kantor SAR semarang Heru Suhartanto, Rabu (28/12/2022).

Proses evakuasi tersebut dilakukan setelah dilakukan koordinasi Basarnas bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jepara, selanjutnya Pemerintah Kabupaten Jepara menerbitkan permohonan kepada PT PELNI untuk proses evakuasi wisatawan di Pulau Karimun Jawa.

“Jarak dari Pelabuhan Legon Bajak Pulau Karimun Jawa hingga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang kurang lebih 78 Nataical Mil membutuhkan waktu waktu kurang lebih enam jam. Kondisi tinggi gelombang Perairan Utara Semarang saat evakuasi mencapai 3 meter, arah angin Barat Laut dengan kecepatan mencapai 20 Knot,” terangnya.

KM Kelimutu memiliki panjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter dan bobot 1400 ton. Kapal tipe 1000 pax ini regular melayari Surabaya – Sampit – Semarang – Kumai – Semarang – Karimun Jawa (PP). “Sesuai standar keselamatan internasional, seluruh kapal PELNI telah dilengkapi dengan sejumlah alat keselamatan,” imbuhnya.

Kapal buatan Jos L. Meyer, Papenburg, Jerman ini memiliki delapan sekoci dengan total kapasitas 756 orang, 34 rakit penyelamat dengan total kapasitas 850 orang dan 1.852 jaket penyelamat dewasa dan 106 jaket penyelamat ukuran anak.

BACA JUGA: Tak Lagi Pakai Solar Cell, Pulau-pulau Kecil di Karimunjawa Kini Dialiri Listrik PLN

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Opik Taupik mengatakan, KM Kelimutu dapat melewati ombak 4-6 meter dengan aman, meski memang mengalami keterlambatan akibat cuaca. Dalam evakuasi ini, KM Kelimutu dinakhodai oleh Capt. Anwar Noor dengan membawahi 60 kru kapal.

“Penugasan penjemputan wisatawan ini diawali oleh surat permohonan Bupati Jepara kepada Kementerian Perhubungan. Selanjutnya Kementerian Perhubungan menugaskan PELNI,” ungkapnya.

Sementara BMKG sempat memberi peringatan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga 4 meter terjadi di Perairan Karimunjawa pada Sabtu (24/12/2022). Selain wisatawan yang dievakuasi, sebelumnya ada sejumlah wisatawan di Karimun Jawa yang pulang secara mandiri dengan cara mencarter pesawat. (*)

Abdul Mughis