in

Terapkan “Nugel Siji Nandur Sewu” untuk Cegah Penggundulan Hutan

KUDUS (jatengtoday.com) – Pegunungam Patiayam Kabupaten Kudus dan Kendeng, Kabupaten Pati perlu direboisasi. Warga sekitar perlu dilibatkan untuk memulihkan lahan rusak di dua pegunungan tersebut.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo punya cara unik mengajak masyarakat menyukseskan reboisasi. Bahkan bareng-bareng membuat komitmen bersama terkait sanksi sosial bagi yang merusak alam.

Komitmen yang diminta Ganjar tidak muluk-muluk. Dia mengusulkan masyarakat menjadi bapak asuh untuk setiap pohon yang ditanam. Selain itu, bagi masyarakat yang menebang satu pohon, maka harus diberi sanksi sosial berupa wajib menanam 1000 pohon.

“Nugel siji nandur sewu (memotong satu pohon, harus menanam seribu pohon). Kalau kesepakatan itu dilakukan, maka semua masyarakat akan menjaga ekosistem di wilayah hulu seperti ini dari penggundulan hutan,” kata Ganjar, Rabu (15/1/2020).

Dalam kesempatan itu, Ganjar bersama Kepala BNPB Doni Monardo mengajak masyarakat dari berbagai elemen untuk giat menanam. Sebanyak 1000 pohon ditanam di lokasi pegunungan Patiayam yang memang gundul itu. Selain di Patiayam, Ganjar dan Doni juga melakukan penanaman pohon di Pegunungan Kendeng, Kabupaten Pati.

Pengembalian ekosistem di kawasan hulu, lanjut dia, menjadi cara ampuh untuk menanggulangi bencana, khususnya banjir. Sebab menurutnya, banjir yang terjadi selama ini, dikarenakan sungai-sungai yang dipenuhi sedimentasi.

“Dari mana sedimentasi itu, ya dari kawasan hulu ini. Karena gundul, maka tanah dari perbukitan lari ke sungai sehingga menimbulkan sedimentasi. Hasilnya, sungai penuh sedimentasi dan air pasti meluap,” tegasnya.

Kepala BNPB Doni Monardo mengapresiasi langkah cepat Ganjar mengembalikan fungsi lahan di kawasan hulu. Menurutnya, ini tindakan konkret sebaga upaya penanggulangan bencana di kawasan hilir.

“Saya senang diajak ke sini untuk menanam bersama masyarakat. Ini kegiatan mulia, karena dengan menanam maka kita menyelamatkan masa depan masyarakat dari bencana,” kata dia.

Doni membenarkan, kerusakan hutan di wilayah hulu menjadi penyebab utama terjadinya bencana banjir. Untuk itu, reboisasi adalah upaya satu-satunya untuk mencegah terjadinya bencana.

“Karena lahan di bagian hulu sungai gundul, maka bencana selalu terjadi. Saat kemarau kita kekeringan, musim hujan kita kebanjiran. Jadi, ayo kita menanam,” tandasnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto