in

Tekan Penularan Corona, Pasar Salatiga Bisa jadi Contoh

SEMARANG (jatengtoday.com) – Penataan pasar di Kota Salatiga viral di media sosial. Pasar yang digelar di jalan raya ini tertata rapi dan punya jarak yang cukup antara satu kios dengan kios lain. Konsep ini sangat cocok diterapkan di kota lain untuk mengurangi risiko penularan corona.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah Pemkot Salatiga yang melakukan hal itu. Menurutnya, itu contoh yang bagus diterapkan di tengah wabah Covid-19.

“Sebenarnya sudah lama saya usul penataan pasar itu kepada bupati dan wali kota. Idenya saya lihat di Myanmar, lalu saya share ke mereka, bisa tidak dilakukan. Ternyata Salatiga yang melakukan, hari ini saya tag di Instagram saya karena memang sangat menginspirasi,” ucapnya, Selasa (28/4/2020).

Dikatakan, paradigma saat ini harus benar-benar diubah. Saat ini, mau tidak mau masyarakat harus bisa hidup dengan Covid-19 termasuk sistem pasar atau sistem ekonomi.

“Sistem pasar kita harus diubah, kita harus bisa hidup dengan Covid-19. Pilihannya adalah kita mengambil jalur tegas PSBB yang melarang semua orang keluar dan ekonomi berhenti, atau kita bisa melakukan seperti di Kota Semarang atau Banyumas yang melakukan pengetatan” terangnya.

Saat ini semua orang ketakutan. Banyak perusahaan bangkrut dan karyawan dirumahkan. Untuk itu, mekanisme dan perilaku ekonomi baru harus dilakukan.

“Bagaimana caranya, ya move on. Ayo kita tetap hidup dengan covid. Mari jaga kesehatan, jaga jarak, perusahaan karyawannya diatur, wajib pakai masker, disediakan tempat cuci tangan,” tegasnya.

Rencananya, besok Rabu (29/4/2020), Pasar Bintoro Demak mulai menerapkan konsep yang ada di Salatiga. Dikatakan, wabah seperti ini masyarakat harus mau menyesuaikan diri, jika ingin tetap berkegiatan ekonomi dengan lancar.

Di Jateng, khususnya Semarang Raya, telah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Itu ditempuh agar masyarakat dapat berkegiatan namun dengan menerapkan peraturan ketat, pemberian jarak, tempat cuci tangan dan penggunaan masker.

Hal serupa diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Arif Sambodo. Menurutnya konsep seperti di Pasar Salatiga, akan ditiru oleh Pasar Bintoro Demak.

“Mulai nanti malam (Rabu dinihari, 29/4/2020) Pasar Bintoro Demak akan lakukan distancing antar pedagang hingga 29 Mei 2020. Sudah ada edaran Bupati dan diagramnya,” imbuhnya.

Menurutnya, pedagang yang ada di Pasar Bintoro akan berdagang di jalan di depan pasar. Adapun, jam operasionalnya sampai pukul 09.00 pagi.

Arif menjelaskan, peraturan terkait pemberian jarak, sebenarnya sudah diumumkan sejak awal April. Hal itu kian diperkuat, dengan pemberlakuan PKM di wilayah Semarang Raya. Pemprov menginstruksikan, kepala pasar diminta untuk memberi jarak, mengatur jam operasional serta pemanfaatan belanja daring.

“Sementara baru dua pasar Salatiga dan Demak. Untuk yang lain sebenarnya sudah melakukan distancing, hanya saja di dalam pasar. Di atur jarak antar pedagang,” imbuhnya.

Dia berharap, dengan permodelan seperti di Pasar Salatiga dan Pasar Bintoro Demak, pasar-pasar di Jateng bisa meniru. Setidaknya, memberikan jarak yang cukup antar pedagang serta mengatur jam operasional.

“Misal yang pedagang sayur pagi hari, pedagang beras dan daging siang hari. Tidak hanya itu. Pada pelaksanaannya sektor lain seperti Satpol PP Linmas juga harus mendukung melakukan pengawasan,” tandasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto

Ajie MH.