PURWOKERTO (jatengtoday.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah melakukan skrining guna mengendalikan penyebaran Covid-19 dengan sasaran warga yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) maupun lanjut usia di 80 desa pada 18 Januari 2021.
“Satu puskesmas kami jatah dua desa, jadi ada 80 desa. Akan kami pilih desa yang kematiannya lebih banyak dari desa yang lain dan kasus aktifnya lebih banyak dari desa yang lain,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto, Kamis (14/1/2021).
Dia menjelaskan skrining tersebut akan dilakukan dengan menggunakan tes cepat (rapid test) antigen.
“Dengan maksud melihat para komorbid, para usia lanjut, apakah positif atau negatif, apakah baik kondisinya. Kalau positif akan segera kita tindaklanjuti dengan PCR dan kalau (hasilnya, red.) positif, ya tentu kondisi sehat ataupun ada gejala, akan dibawa ke rumah sakit untuk jaga-jaga agar tidak sampai fatal, agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” katanya.
Sadiyanto menargetkan tes cepat antigen tersebut menyasar 4.000 orang karena Pemerintah Kabupaten Banyumas telah mendapatkan bantuan 5.000 alat tes cepat antigen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dia menjelaskan sisa alat tes cepat bantuan BNPB tersebut akan dijadikan stok Dinkes Banyumas untuk keperluan kegiatan lain.
“Sebagai informasi, alat ‘rapid test’ (tes cepat) antigen di Dinkes Banyumas ada sebanyak 8.000, yang berasal dari bantuan BNPB sebanyak 5.000, bantuan provinsi 1.000, dan sebelumnya telah beli sebanyak 2.000,” katanya.
Dari jumlah tersebut, pihaknya hingga saat ini telah menggunakan sekitar 400 alat tes cepat antigen yang tersedia di Dinkes Banyumas. (ant)
editor : tri wuryono