SEMARANG (jatengtoday.com) – Puluhan hektare sawah di Kelurahan Mangkang Wetan, Kota Semarang terancam gagal panen karena kerap terendam banjir akibat luapan Sungai Beringin. Sejumlah petani was-was dan tidak berani menanam padi, karena khawatir banjir datang sewaktu-waktu.
Seperti halnya pada Rabu (2/12/2020) malam, tepatnya di wilayah RT 1 RW 5 Mangkang Wetan, terkena dampak banjir bandang akibat tanggul Sungai Beringin di sekitar wilayah tersebut jebol. Akibatnya, satu rumah warga rusak dan puluhan hektare sawah terendam.
“Kurang lebih ada 50 hektare sawah saat ini terendam banjir. Untuk sementara ini para petani tidak berani menanam padi. Tidak ada aktivitas menanam di sawah karena khawatir terjadi banjir,” kata Ketua kelompok Rukun Tani Mangkang Wetan, Murodi (54), Kamis (3/12/2020).
Terutama sawah yang berada di dekat tanggul yang jebol. Ketika hujan deras turun, warga was-was. “Warga tidak berani menanam, sawah nggak bisa digarap karena kalau banjir lagi tanaman sia-sia terendam banjir. Resikonya akan banyak kerugian,” katanya.
Tanggul sepanjang 11 meter jebol. Tanahnya ambrol, sehingga air sungai melimpas. Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Kementerian PUPR telah meninjau lokasi untuk melakukan pengukuran. “Pihak kelurahan, kecamatan, juga sudah datang ke lokasi,” katanya.
Camat Tugu, Moch Imron mengatakan ada beberapa titik tanggul jebol, salah satunya di RT 1 RW 5 Kelurahan Mangkang Wetan tersebut. “Ratusan warga terkena dampak. Untuk kisaran kerugian belum bisa dirinci, karena masih dilakukan pendataan oleh Pak Lurah,” katanya.
Tanggul jebol tersebut terjadi menjelang tengah malam, kurang lebih pukul 23.00 WIB. Selain masuk ke rumah warga di sekitar lokasi, air juga merendah persawahan. “Kami sudah melakukan penanganan, warga yang rumahnya rusak sudah mengungsi sementara di rumah saudaranya. Rumah warga yang terendam lumpur, dilakukan kerja bakti bersama aparat koramil, polsek, kelurahan, kecamatan, BPBD, Pemadam Kebakaran, PU, relawan dan warga,” katanya.
Sedangkan untuk penanganan tanggul jebol, akan diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum bersama BBWS. “Memang wilayah tersebut menjadi langganan banjir, karena eksistingnya. Kapasitas Sungai Beringin tidak mampu menampung debit air saat hujan lebat. Sehingga meluber ke permukiman warga,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto