in ,

Tanggul DAS Plumbon Jebol, 60 Rumah Terendam

SEMARANG – Tanggul sungai Plumbon sepanjang 30 meter di RT 1 RW 2 Mangkang Kulon, jebol pada Minggu (7/1/2018) sore. Tanggul tersebut tidak mampu menahan debit air dan derasnya air di sungai tersebut. Akibatnya, sebanyak 60 rumah di wilayah sekitar lokasi terendam setinggi 60 centimeter.

“Ada 60 rumah warga terendam, akibat tanggul jebol DAS Plumbon jebol,” kata Camat Mangkang, Anton Siswartono.

Meski begitu, ia menegaskan tidak ada korban jiwa. Sejumlah warga hingga malam dibantu para relawan dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang masih melakukan penanganan. “Rata-rata air masuk rumah warga dengan ketinggian 60 centimeter, sudah mulai surut karena airnya mengalir. Hanya saja air yang masuk rumah warga bercampur lumpur,” katanya.

Jebolnya tanggul tersebut, kata Anton, karena tanggul tersebut merupakan tanggul lama. Tanggul tersebut tak kuat akibat tergerus debit air yang berpusar-pusat di sungai tersebut. Air berpusar karena ada tanggul baru. “Debit air sangat tinggi sehingga melimpas melebihi bibir sungai,” terangnya.

Akibat tanggul jebol tersebut, limpasan air menuju permukiman warga dan masuk rumah warga. “Tidak ada korban, airnya juga cepat surut. Anak-anak dan orang jompo sudah dievakuasi untuk dibawa ke tempat yang lebih aman. Kami juga sudah mengirim bantuan, berupa sarung, selimut dan mi instan,” katanya.

Sementara itu, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga melakukan bantuan penanganan untuk mengatasi tanggul jebol ini. “Ada dua sungai meluap, yakni Sungai Plumbon dan Sungai Beringin. Tapi yang cukup parah di Sungai Plumbon. Kami sudah lakukan penanganan di lokasi. Bantuan logistik sudah dikirim, termasuk penanganan tanggul jebol sudah kami koordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Ragil Widodo.

Banjir kali ini merupakan banjir kiriman dari Ungaran Barat yang mengalami hujan deras. “Kami memonitoring sesuai dengan kemampuan. Banjir di DAS Beringin dan DAS Plumbon, memang telah rutin terjadi. Apabila di daerah Ungaran Barat terjadi hujan deras, maka kedua sungai tersebut sangat berbahaya,” katanya. (Abdul Mughis)

Abdul Mughis