SEMARANG (jatengtoday.com) – Destinasi wisata Taman Lele Semarang semakin hari semakin sepi pengunjung. Di hari-hari biasa, hanya segelintir orang saja yang datang. Padahal, tempat wisata yang berada di Jalan Walisongo KM. 10 ini sempat menjadi ikon Kota Semarang.
Taman Lele yang berdiri sejak puluhan tahun silam ini merupakan objek wisata bernuansa air. Didalamnya selain ada danau buatan, juga banyak kolam-kolam kecil. Disana juga ada kolam renang anak tanpa kaporit karena langsung dialirkan dari mata air setempat.
Kampung wisata ini berdiri di atas tanah yang cukup luas, yakni 2,2 hektar. Dengan luas lahan yang dimilikinya, Taman Lele mempunyai banyak fasilitas yang sengaja disediakan untuk memanjakan pengunjung. Bahkan juga ada hotel dengan harga yang cukup terjangkau.
Yang paling istimewa dari tempat ini adalah suasananya yang masih asri di tengah kawasan gersang yang dipenuhi pabrik-pabrik.
Banyak pohon rindang yang tetap terawat. Bahkan di bagian atas, nuansa hutannya sangat kentara.
Sayangnya, objek wisata yang berkonsep alam sekaligus hiburan keluarga ini masih sepi pengunjung.
Melihat hal tersebut, Kepala UPTD Taman Lele, Sugiyanto berinisiatif untuk mengoptimalkannya. Lelaki kelahiran Jepara tersebut kadang sampai merogoh kocek sendiri untuk menambah koleksi ikan lele yang masih sedikit.
Sugiyanto yang baru dilantik September 2018 lalu juga terus mendorong terobosan agar jumlah pengunjung meningkat.
Biasanya, terobosan yang dilakukan adalah menyebar pamflet-pamflet ke sejumlah instansi.
Pihaknya juga kerap melakukan promosi ke beberapa sekolah sampai wilayah Kabupaten Kendal. “Kami ke sekolah-sekolah karena memang Taman Lele Semarang tak hanya tempat wisata, tapi juga tempat bejalar berbasis alam,” tuturnya.
Respon dari manyarakat katanya cukup baik. “Pasca sosialisasi yang kami lakukan, banyak sekolah yang berkunjung kesini,” ceritanya sembari menunjukkan video anak-anak yang sedang belajar di Taman Lele di ponselnya.
Menurut Sugiyanto, Taman Lele ini sebenarnya berpotensi untuk kembali menjadi andalan wisata di Kota Semarang.
Hingga kini, taman tersebut merupakan lokasi wisata dengan tiket masuk yang sangat terjangkau. “Paling murah di Semarang,” imbuhnya.
Cukup dengan merogoh kocek Rp 4.000 di hari biasa dan Rp 5.000 di hari libur, pengunjung bisa menikmati berwisata di tempat tersebut.
Dia menambahkan, Taman Lele akan terus diperbaharui agar pengunjung semakin ramai. Meskipun dirinya kini hanya bisa melakukan perbaikan-perbaikan kecil. Perbaikan dalam skala besar masih membutuhkan kajian mendalam yang sekarang ini masih proses. (*)