SEMARANG (jatengtoday.com) – Pihak Bandara Ahmad Yani Semarang hanya setengah hati mengubah monopoli taksi. Hanya ada enam taksi argometer yang beroperasi di Bandara Ahmad Yani Semarang. Jumlah itu tentu masih sangat kurang, mengingat dalam satu kedatangan pesawat, selalu menurunkan puluhan penumpang. Taksi yang boleh mengangkut penumpang pun hanya dari dua provider, yaitu Atlas dan Kosti.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat menerangkan, setidaknya dalam tiga bulan ke depan, akan ada penambahan armada taksi berargometer. “Mengenai pemesanan, bisa langsung menuju tempat mangkal taksi berargo dan membayar surcharge Rp 15 ribu,” jelasnya, Selasa (24/7).
Minimnya keberadaan taksi argometer itu dirasakan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ketika mendarat di Bandara Ahmad Yani, setelah terbang dari Surabaya, Ganjar ingin naik taksi berargometer. Sayang, dia tidak menemukan satu pun armada.
“Saya cari nggak ada. Akhirnya naik yang tidak berargo. Mungkin karena baru ada 6. Ya Semoga besok ditambah yang banyak. Jadi 20, gitu,” tuturnya.
Dengan adanya penambahan taksi argometer serta perbaikan pelayanan dari taksi bandara, Ganjar berharap hal tersebut semakin membuat masyarakat nyaman. “Semoga semuanya bisa menikmati, khususnya msyarakat,” katanya.
Selain dua jenis taksi tersebut, Ganjar mengabarkan bahwa terdapat moda transportasi lain yang bisa dinikmati di Bandara Internasional Ahmad Yani, yakni bus. Bahkan, kata Ganjar, dibanding dengan moda transportasi lain, naik bus bandara ongkosnya lebih akrab dengan kantong.
“Kalau pakai bus malah lebih murah. Yang penting masyarakat tidak ada yang kapiran (kecewa). Tidak ada yang merasa dirugikan, dan kita akan melayani dengan baik,” tegasnya. (ajie mh)
editor: ricky fitriyanto