SEMARANG (jatengtoday.com) – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan pemerintah tidak memberikan dispensasi khusus bagi santri yang tidak bisa pulang kampung karena larangan mudik dari pemerintah.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menuturkan, sebenarnya banyak juga kyai di Ponpes yang berharap bulan puasa bisa dimanfaatkan untuk mengaji. Jadi tidak mempermasalahkan dan tetap nyaman mengajar.
“Di ponpes, kyai untuk bulan puasa biasanya berharap (santri) tidak usah pulang, tetap mengaji. Biasanya tetap nyaman mengajar,” ujarnya, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Menag Tegaskan Tak Ada Dispensasi Mudik untuk Santri
Di masa pandemi yang sudah melanda sejak tahun lalu memang ada beberapa perubahan ketika Idul Fitri tiba. Ia mencontohkan ada yang mengurangi kunjungan, bahkan ada yang tidak menerima kunjungan.
“Kondisi saat ini sejak tahun kemarin tradisi sowan dibatasi. Biasanya tamu bebas, sekarang ada prokes bahkan ada ulama yang tidak terima tamu,” tandasnya.
Seperti diketahui, usulan pemberian dispensasi mudik untuk santri pertama berhembus dari Wakil Presiden. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyatakan tidak ada dispensasi karena khawatir dengan penyebaran kasus Covid-19.
Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam siaran persnya hari ini juga menegaskan pemerintah tidak akan memberikan dispensasi khusus kepada santri dalam kebijakan pelarangan mudik Lebaran tahun ini.
“Untuk itu, kami meminta dengan sangat hormat kepada para pengasuh, santri, maupun orang tua santri untuk bisa memahami aturan ini demi menjaga keselamatan jiwa kita bersama dari ancaman paparan virus Covid-19,” kata Yaqut dalam keterangan tertulis Kemenag. (*)
editor: ricky fitriyanto