SEMARANG (jatengtoday.com) – BRT Trans Semarang akan menambah satu koridor baru pada 2019 mendatang. Koridor 8 tersebut bakal dioperasionalkan dengan 18 armada ukuran sedang berkapasitas 42 penumpang.
Dalam kajian rute yang telah selesai dilakukan pada 2018, koridor ke-8 ini akan melayani rute Cangkiran – Gunungpati – Kalibanteng – Jalan Pemuda (Balaikota).
Hal itu sesuai harapan masyarakat agar transportasi massal dapat menjangkau hingga ke daerah pinggiran.
Tarif yang digunakan pada Koridor 1 hingga 8 juga tetap, tidak mengalami perubahan. Tarif BRT Trans Semarang untuk Umum Rp 3500 dan Pelajar/Mahasiswa/KIA Rp 1000.
Tak cuma itu, demi menjangkau hingga akses jalan yg relatif kecil, BLU UPTD Trans Semarang juga menyiapkan feeder sebagai sarana transportasi.
“Selain menambah koridor, kami juga berencana mengembangkan empat rute feeder atau angkutan penumpang pada bulan Mei dan Desember 2019” tutur Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan, Kamis (6/12/2018).
Rute feeder 1 akan dioperasionalkan 22 unit menggunakan armada ELF (long chasis), pada Mei 2019 dan rute feeder 2 dioperasionalkan Desember 2019. Direncanakan hingga 2021 sudah empat rute feeder berjalan.
Keberadaan empat rute feeder ini diharapkan bisa melayani transportasi masyarakat di berbagai wilayah permukiman.
“Banyak wilayah perkampungan maupun perumahan yang tidak mempunyai kualitas lebar jalan yang memenuhi syarat untuk dilewati armada kami, sehingga kami berencana mengembangkan feeder,” tambah Ade.
Armada feeder, lanjutnya, adalah kendaraan ELF long chasis yang bisa menjangkau kawasan permukiman yang tidak bisa dilalui armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
“Total 8 koridor dan 4 rute feeder telah kami siapkan untuk dioperasionalkan hingga 2021,” tegasnya.
Saat ini BRT Trans Semarang telah memiliki 7 koridor, yakni Koridor 1 Mangkang – Penggaron, koridor 2 Ungaran – Terboyo, Koridor 3 pelabuhan-Elizabeth, Koridor 4 Cangkiran – Stasiun Tawang, Koridor 5 Bandara – Meteseh, koridor 6 UNDIP – UNNES, dan koridor 7 Terboyo – USM – Balaikota. (adv)
editor : ricky fitriyanto