SEMARANG – Pengurus Provinsi Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Tengah akhir Juli lalu kembali menggulirkan Liga PABBSI Jateng di Hotel Kusma, Bandungan, Kabupaten Semarang. Event yang diikuti hampir semua lifter dan binaragawan terbaik dari seluruh Jateng tersebut merupakan yang kali kedua digelar setelah sebelumnya di laksanakan 20-23 April di Hall Gedung Lentera, Jalan Letjen Suprapto No. 46, Kota Lama, Semarang.
Ketua Umum PABBSI Jateng Mayjen TNI (Purn) Sunindyo mengatakan, masih ada satu seri lagi Liga PABBSI Jateng yang merupakan seri final dan dilaksanakan akhir tahun ini. Untuk tempat, masih belum ditentukan.
Sunindyo mengatakan, Liga PABBSI Jateng mengatakan, Liga PABBSI Jateng digelar sebagai amanat dari Musyawarah Provinsi (Musprov) PABBSI Jateng beberapa waktu lalu. Sekaligus juga sebagai ajang pembinaan prestasi bagi seluruh atlet PABBSI Jateng.
“Dengan menggelar Liga PABBSI ini, maka prestasi akan terukur. Kemampuan akan terasah. Para atlet mau tak mau terus berlatih sepanjang tahun. Ini kunci sukses PABBSI Jateng di PON 2016 lalu, di mana sebelumnya kita terus melaksanakan Liga PABBSI secara berkesinambungan,” tandas Sunindyo.
Seperti diketahui, Jateng meraih sukses pada PON 2016 lalu di Bandung, di mana mampu merebut 2 medali emas, yang diraih Dyah Ayu dari angkat besi dan Mualipi di binaraga. Di PON sebelumnya di Riau tahun 2012, PABBSI Jateng gagal meraih medali emas.
Mantan Pangdam IV Diponegoro ini meminta para atlet mulai tingkat pemula hingga senior di seluruh Pengkot/Pengkab PABBSI se-Jateng baik putra maupun putri untuk tidak berhenti berlatih dan berlatih. “Hanya dengan berlatih keras maka prestasi akan kita capai. Di PON 2020 mendatang di Papua, kita akan kejar empat medali emas. Bisa dari angkat besi, angkat berat atau binaraga. Prestasi harus ditingkatkan, dan Liga PABBSI adalah salah satu upaya yang baik serta terukur,” tegas Sunindyo, yang tahun ini terjun di dunia politik dengan mendaftar sebagai calon wakil gubernur Jateng melalui PDI Perjuangan ini.
Pada Liga PABBSI seri kedua lalu, hasil kejuaraan cukup merata. Daerah seperti Kota Semarang, Grobogan, Kendal masih cukup menonjol, namun daerah lain juga mulai menujukkan kiprahnya. “Ini bagus karena prestasi semakin merata,” tambahnya.
Untuk yang yunior, menurut Sunindyo, Liga PABBSI Jateng seri pertama dan kedua sekaligus sebagai ajang pemanasan atlet yang akan diterjunkan di POPNAS 2017, September mendatang di Hall UTC Hotel Semarang. “Kita yakin hasil Jateng di POPNAS akan baik. Di Liga PABBSI, hasil angkatan para lifter yunior cukup baik,” tandasnya. (raf)