JAKARTA (jatengtoday.com) – Sebanyak 8.300 perusahaan yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang diberikan oleh perusahaan swasta kepada karyawan dan buruh secara gratis.
“Terakhir sudah 8.300, ini sementara kami setop dulu karena kami agi evaluasi sekarang bersama pemerintah,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani, Rabu (3/3/2021).
Baca: Kadin Kumpulkan Data Perusahaan Peserta Vaksinasi Mandiri
Jumlah tersebut terus meningkat dibandingkan pekan lalu yang sebanyak 6.689 perusahaan yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam program Vaksin Gotong Royong. Bahkan Shinta menyebut masih banyak perusahaan lain yang mengantre untuk mendaftar program Vaksin Gotong Royong yang dikoordinasikan melalui Kadin.
Dia menyebut dari 8.300 perusahaan yang berpartisipasi itu akan memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada sekitar 6,9 juta karyawan atau buruh bersama dengan anggota keluarganya.
Biaya Vaksinasi
Shinta menambahkan, perusahaan swasta yang tergabung dalam Kadin siap membayar hingga Rp 1 juta per orang untuk pembiayaan program Vaksin Gotong Royong. “Kami sudah sampaikan antara Rp500 ribu sampai Rp1 juta untuk satu set vaksin, untuk dua kali penyuntikan,” katanya.
Jumlah tersebut untuk pembiayaan dua dosis vaksin dan juga seperangkat alat kesehatan sekali pakai yang digunakan dalam proses penyuntikan.
Kementerian Kesehatan pada pekan lalu menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 yang salah satunya mengatur tentang program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh.
Baca: Perpres 14/2021 tentang Vaksin Corona, Atur Pengadaan hingga Kompensasi Pascavaksinasi
Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 itu salah satunya mengatur tentang batas atas harga vaksin dan harga pelayanan vaksinasi program Vaksin Gotong Royong ditentukan oleh Menteri Kesehatan. Untuk saat ini harga vaksin untuk program Vaksin Gotong Royong belum diketahui karena produknya belum tersedia.
Namun Shinta menyebutkan pihaknya sudah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan PT Biofarma selaku induk perusahaan BUMN holding farmasi yang akan mengimpor vaksin terkait sistem distribusi dan juga harga jual vaksin.
Baca: Kimia Farma akan Impor Vaksin Sinopharm dan Moderna untuk Vaksinasi Mandiri
“Untuk dari pengadaannya harus melalui Biofarma, jadi Kadin ada perjanjian dengan Biofarma untuk pengadaan vaksinnya. Dan juga sudah mengusulkan beberapa perusahaan swasta yang membantu distribusi logistik cold chain-nya,” kata Shinta.
Vaksin Gotong Royong rencananya akan menggunakan vaksin buatan Sinopharm asal Tiongkok dan juga vaksin Pfizer dari Amerika Serikat. PT Biofarma akan mengimpor vaksin buatan Pfizer sementara anak perusahaannya PT Kimia Farma Tbk akan mengimpor vaksin Sinopharm dari Tiongkok. (ant)
editor : tri wuryono