SoLocator, bukti foto yang tak terbantahkan. Paling menang untuk urusan dokumentasi otentik.
Perusahaan Pembuat: Solocator, Inc. di San Francisco, California.
Tahun Rilis: Tahun 2012 (sudah sekitar 11 tahun)
Harga: Gratis. Paket Industri: $9,99/bulan atau $49,99/tahun.
Website: solocator.com
Persyaratan Sistem Minimum: Ponsel jadul, tidak masalah. Yang penting: Android 6.0+ (Marshmallow), RAM 1GB, space 50MB+, camera belakang 5MP, dan koneksi internet.
Kebutuhan Lain: Aktifkan lokasi (GPS).
Download: PlayStore (Android) dan AppStore (iOS/Apple)
SoLocator: Solusi untuk Dokumentasi Otentik
Kebutuhan orang sekarang, untuk urusan fotografi pekerjaan-kreatif, sudah bukan sekadar foto plus info GPS. Terlalu kuno. Itu sebabnya, datang SoLocator, aplikasi Android yang menjawab kebutuhan fotografi pekerjaan-kreatif dan industri.
SoLocator memikirkan foto dengan perspektif “where”, “when”, dan “what”.
Sebuah foto, menurut SoLocator harus membawa informasi “di mana”, “kapan”, dan “apa”. Sekarang, ambil sembarang foto. Kamu boleh pakai fitur sakti yang bisa simpan metadata (informasi tersembunyi tentang file foto). Misalnya, kamu sedang meninjau lokasi yang akan kamu jadikan tempat berkemah bersama, lalu kamu memotret tempat itu. Informasi apa yang bisa dilihat orang dari file foto itu? Lokasi (GPS), nama tempat, tanggal, dan waktu.
Video tentang SoLocator GPS Field
Simak video seputar SoLocator yang akan buka mata, betapa mudahnya bikin dokumentasi otentik untuk pekerjaan kamu.
Fitur-fitur SoLocator yang Mendukung Dokumentasi Otentik
SoLocator adalah aplikasi yang memberikan informasi terlengkap, yang ada di balik foto: di mana, kapan, dan apa — yang bicara banyak tentang foto yang kamu ambil.
Masalahnya, orang perlu informasi “lebih” di balik suatu foto.
Suatu foto yang kamu ambil dari SoLocator bisa menunjukkan ini:
1. DI MANA. GPS (dalam format beragam), bearing (arah foto, waktu itu kamu menghadap ke mana), altitude (ketinggian), format koordinat UTM/MGRS, dan alamat jalan. Orang tidak perlu membayangkan lebih banyak, karena sudah ketahuan, kamu memotret menghadap ke mana. Dan mengapa ketinggian penting? Karena mungkin kamu memotret di lereng gunung atau di lantai 20 suatu gedung.
2. KAPAN. Menampilkan tanggal (ada beragam format), waktu (sistem 12 atau 24 jam), zona waktu lokal (jam pengambilan foto), dan UTC (waktu universal terkoordinasi). Kalau ada foto hanya menunjukkan Time: 12.24, kamu belum tentu tahu, pengambilan foto itu ketika mengikuti UTC mana.
3. APA. Tidak jarang, kita memotret lebih dari 10 foto, ketika misalnya sedang menyiapkan panggung untuk acara musik. Artinya, kamu sedang mengerjakan Project, perlu ada Description, dan nama Photographer. Kamu bisa isi. Ketiga fitur panjang yang saya sebutkan itu, bisa menjadi “nama file”.
Kamu hanya perlu aktifkan lokasi di ponsel, atur penamaan (sekali saja), kemudian memotret sesukamu.
Lebih mantap lagi, secara default, ketika kamu memotret suatu obyek, akan menghasilkan 2 foto: yang pertama di-stamp dengan overlay terpilih, dan yang kedua tanpa. Ada juga opsi autosave foto kamu di penyimpanan Cloud (Cloud, DropBox, Google Drive, atau OneDrive).
Ada fitur lain yang sangat penting, yang paling kamu cari ketika sedang melakukan perjalanan, mengerjakan project yang perlu berpindah lebih dari 1 lokasi, yaitu kemampuan kirim email atau export foto-foto yang kamu buat dengan data “map” dan “lokasi foto”, dalam formal KML, KMZ, atau CSV. Intinya, setelah kamu memotret sana-sini, semua info di balik foto itu bukan hanya tayang di peta, tetapi bisa kamu export/import agar bisa kamu integrasikan menjadi suatu peta berfoto.
Dengan penjelasan mudah, begini: foto-foto yang sudah kamu buat itu, bisa kamu lihat serentak di peta. Ini bisa kamu pakai, misalnya, untuk memetakan UMKM di desa kamu, tempat para cowok yang pernah menolak cinta kamu, atau locator kantor cabang. Semua tergantung kebutuhan.
Satu yang perlu dicatat. Foto yang kamu buat dengan SoLocator dengan kelengkapan metadata yang tersebut di awal, bisa kamu pakai sebagai dokumentasi bukti. Misalnya, kamu sedang melihat Anya Geraldine berbelanja dan mau kamu ajak selfie, dengan SoLocator, itu bukti otentik. Foto dengan SoLocator benar-benar berbicara: kapan, di mana, dan apa. Kamu menghadap mana, di ketinggian berapa, UTC apa, semua kelihatan. Mantap kalau dipakai untuk adu bukti.
Sekali foto, kamu bisa dapat 2 foto, yang pakai stamp “overlay” dan tanpa. Fitur rear/front, manual/autofocus, landscape lock, GPS lock, ada semua. Fitur tepat GPS juga ada, sehingga kamu benar-benar berada di lokasi yang ditunjuk pada GPS. Termasuk fitur kompas yang benar-benar mengarahkan kamu ke True North (Utara yang sangat tepat).
Ini bukan aplikasi camera untuk selfie cantik dan indah. Justru ini aplikasi camera yang kamu bisa request fitur. Sejalan untuk kebutuhan pekerjaan kreatif dan industri.
Kalau masih meragukan pentingnya dokumentasi otentik, kamu bisa baca tentang “forensik foto digital“.
SoLocator untuk Berbagai Kebutuhan Dokumentasi
Banyak industri membutuhkan SoLocator. Real Estate, pemeriksaan kerusakan, inspektor property, sektor energi, konstruksi, pembangun, arsitek, desainer, jasa kirim, driver, travel, turis, location scouting untuk acara musik, televisi, film, detektif swasta, asuransi, geolog, sejarahwan, telekomunikasi, ahli GIS, dst.
SoLocator adalah aplikasi kamera GPS yang dapat menjadi solusi yang tepat untuk kebutuhan dokumentasi otentik. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan informasi lengkap tentang lokasi, waktu, dan apa yang difoto ke dalam foto. Dengan menggunakan SoLocator, pengguna dapat menghasilkan dokumentasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Aplikasi ini sangat direkomendasikan kalau kamu butuh fotografi dalam pekerjaan kamu. Terutama yang berkaitan dengan kreativitas dan industri. [dm]