Jumlah penggunaan kertas semakin meningkat, apalagi di kampus dan perkantoran. Bahan dasar kertas, kebanyakan terbuat dari serat kayu. Konsumsi kertas berarti menebang banyak pohon.
Banyak orang yang tidak memperhatikan, peningkatan jumlah kertas untuk keperluan akademis dan perkantoran, mempengaruhi kondisi lingkungan hidup, sampai menyebabkan pemanasan global.
Untuk itu, “Smart Green Campus” merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengatasi hal tersebut.
Smart Green Campus memanfaatkan sumber daya dan teknologi di lingkungan sekitar kampus dengan adanya keterlibatan semua sivitas kampus baik itu mahasiswa dan dosen, untuk menggunakan dan memberdayakannya secara efektif, efisien serta ramah lingkungan.
Tujuan Smart Green Campus untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, bersih, kondusif serta sehat bagi semua warga kampus. Pengurangan penggunaan kertas dan daur ulang limbahnya merupakan salah satu bentuk perwujudan dari smart green campus.
Berdasarkan data yang ada, kebutuhan kertas nasional yaitu sekitar 5,6 juta ton per tahun dan diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas.
Di dunia perkuliahan setiapa saat akan membutuhkan kertas, bahkan setiap tahunnya ada banyak lembaran kertas yang tidak digunakan, hingga membentuk tumpukan menggunung ataupun selembaran yang berserakan. Apalagi kertas laporan serta tugas akhir dari mahasiswa yang setiap harinya akan menggunakan kertas minimal 100 lembar setiap mahasiswa di mana 100 lembar kertas = 1/5 rim kertas. Jika hal tersebut berlangsung terus-menerus, maka Smart Green Campus yang direncanakan tidak akan terwujud.
Bagaimana cara mengatasinya?
- Dengan mengurangi penggunaan kertas. Misalnya dalam sebuah kampus atau sebuah organisasi yang terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas saja setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan.
- Daur ulang limbah kertas yang sudah tidak digunakan lagi. Mendaur ulang kertas sebanyak 1 ton maka itu sama saja menyelamatkan 17 pohon serta mengurangi sampah sebanyak 2,5 m2.
Cara Mendaur-ulang Kertas untuk Kompos
- Limbah kertas disobek-sobek selebar 2 cm sehingga membentuk sobekan panjang. Pastikan kertas tidak mengandung bahan-bahan beracun.
- Bagian bawah komposer atau wadah yang dijadikan tempat menampung kompos diisi dengan sobekan kertas sekitar 10 cm. Di atasnya, isi dengan bahan yang mengandung nitrogen seperti potongan rumput, potongan sayur, atau sampah rumah tangga lain sekitar 10 cm.
- Lapisan-lapisan tersebut dibuat secara berselang-seling sampai komposter penuh. Semua bahan diaduk menggunakan sekop hingga tercampur rata.
- Campuran tersebut dibasahi dengan sedikit air sampai menjadi lembap. Dibalik sampai kelembaban merata.
- Seminggu sekali, campuran kompos tersebut dibalik-balik.
Menekan pemakaian kertas sampai tingkat minimal menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan smart green kampus serta sebagai upaya penyelamatan bumi dari pemanasan global. Kerjasama dari berbagai pihak dapat mempercepat tujuan-tujuan tersebut, baik dari civitas kampus itu sendiri ataupun dari lingkungan sekitar. [ma]