in

Siswa Semakin Sedikit, SMA Ibu Kartini Semarang Putuskan Tak Buka PPDB Sekalian

SEMARANG (jatengtoday.com) – Ironi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terjadi di SMA Ibu Kartini Semarang. Jumlah siswa terus mengalami penurunan. Pihak sekolah terpaksa memutuskan untuk tidak membuka PPDB tahun 2020.

“Beberapa tahun terakhir sekolah swasta menjerit karena kekurangan siswa. Lulusan SMP ternyata banyak yang terserap di SMA negeri,” ujar Kepala SMA Ibu Kartini, Soekrismanto saat ditemui di kantornya, Jumat (3/7/2020).

Dia menilai, masalah ini tidak terlepas dari timpangnya pelaksanaan sistem PPDB. Dulu sekolah negeri diperbolehkan menerima siswa baru sejumlah siswa yang diluluskan. Namun faktanya, banyak yang menerima melebihi kuota.

“Itu sudah disepakati. Tapi pada saat pelaksanaan di lapangan, yang negeri ternyata ingkar janji. Akhirnya yang jatahnya mau ke swasta semakin sedikit,” kritiknya.

Selain itu, pelaksanaan sistem zonasi dalam PPDB juga kurang tepat. Ia mencontohkan ada siswa yang sudah ditolak di sekolah negeri, tetapi belakangan siswa tersebut diterima. Alasannya karena setelah dievaluasi, dia terbilang dekat dengan sekolah yang didaftar.

“Tahun kemarin itu terjadi di sini, ada dua siswa yang sudah daftar, sudah kami terima, sudah bayar sebagian uang SPI, tiba-tiba dicabut. Kata orang tuanya, ternyata anaknya masuk negeri. Ini kan berarti ada masalah,” ungkapnya.

Tak hanya itu, ada siswa yang sudah sekolah di SMA Ibu Kartini beberapa semester. Namun di tengah jalan ternyata ditarik ke sekolah negeri karena ia terbilang berprestasi. “Saya tahu itu, tapi saya nggak mau nyebut sekolah negeri mana yang melakukan,” katanya.

Hal itulah yang membuat kuota calon siswa di sekolah swasta semakin sedikit. “Kami kian tersudut, kehabisan siswa. Dan ini sudah terjadi beberapa tahun kemarin,” tegasnya.

Sehingga, kata Soekrismanto, SMA Ibu Kartini berencana diubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekarang masih proses pengajuan. (*)

 

editor: ricky fitriyanto 

 

Baihaqi Annizar