Sabtu, Januari 23, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Singapura Antisipasi Lonjakan Kasus Bunuh Diri Pekerja Migran

Para pekerja depresi karena takut dipecat sementara mereka banyak terbelit utang.

Jateng Today oleh Jateng Today
Kamis, 6 Agustus 2020
di HUKUM - KRIMINAL
Reading Time: 4min read
Singapura Antisipasi Lonjakan Kasus Bunuh Diri Pekerja Migran

Ilustrasi bunuh diri ANTARA

BagikanTwit

SINGAPURA (jatengtoday.com) – Otoritas di Singapura mulai mengawasi banyaknya angka bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang ditemukan pada kalangan pekerja migran. Kecemasan bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan terpaksa terkurung dalam asrama selama pandemi Covid-19 jadi pemicunya.

Singapura pada April 2020 menutup sejumlah akses dan membatasi aktivitas warga di sejumlah kompleks asrama yang banyak dihuni oleh pekerja migran asal Asia Selatan. Tujuannya, pemerintah ingin menekan penyebaran Covid-19 di kalangan para pekerja.

Empat bulan setelahnya, karantina masih berlaku di beberapa asrama. Sejumlah pekerja migran yang telah terbukti negatif corona juga masih dibatasi aktivitasnya oleh otoritas setempat. Nasib mereka semakin tidak pasti, padahal keluarga di negara asal bergantung dari kiriman uang para pekerja itu.

Kesehatan Mental

Kelompok pegiat hak asasi manusia mengatakan kebijakan itu berdampak parah pada kualitas hidup pekerja migran. Aktivis menyebut sejumlah kasus para pekerja migran ditahan karena dituduh melanggar Undang-Undang Kesehatan Mental.

Sebelum ditangkap aparat, mereka terekam dalam sebuah video yang viral melompat-lompat di atas atap dan tepi jendela yang tinggi.

Dalam tayangan yang banyak disiarkan media setempat, Minggu, seorang pekerja migran berusia 36 tahun terlihat berdarah di bawah tangga asramanya setelah melukai dirinya sendiri.

Kementerian Ketenagakerjaan Singapura pada Rabu (5/8) mengatakan pihaknya mengawasi aksi bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang dilakukan para pekerja migran di asrama dalam beberapa waktu terakhir. Kementerian akan bekerja sama dengan para mitra untuk membuat program yang mendukung kesehatan mental para pekerja migran.

Kementerian mengatakan belum ada kenaikan jumlah bunuh diri pada kalangan pekerja apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Insiden itu seringkali berakar dari persoalan keluarga yang diperparah dengan larangan pulang akibat pembatasan perjalanan selama pandemi, kata pihak kementerian.

Singapura mengumumkan 54.000 warga tertular Covid-19 dan banyak pasien positif ditemukan dalam asrama. Sekitar 300.000 pekerja dari Bangladesh, India, dan Tiongkok menempati kompleks asrama pekerja tersebut.

Sejauh ini, hanya 27 orang yang meninggal akibat Covid-19 di Singapura.

Otoritas setempat mengatakan mereka berencana mencabut karantina di seluruh asrama pada minggu ini, kecuali beberapa blok karena masih jadi zona karantina para pekerja.

Ancaman PHK

Namun, para aktivis mengatakan para pekerja depresi karena takut dipecat sementara mereka banyak terbelit utang. Tidak hanya itu, para pemberi kerja juga kerap membatasi aktivitas para pekerja migran untuk beraktivitas di luar asrama, meskipun mereka telah dinyatakan negatif Covid-19.

“Saat ini banyak pekerja yang mengatakan rasa cemas itu jadi masalah yang lebih serius dari virus,” kata ketua Transient Workers Count Too, Deborah Fordyce. Transient merupakan organisasi yang mengadvokasi hak pekerja migran.

Sementara itu, ketua Samaritans of Singapore, Gasper Tan, mengatakan terbatasanya akses pekerja migran untuk membantu keluarga dan teman-temannya selama pandemi menyebabkan mereka memiliki “pikiran negatif berlebihan”.

“Mereka merasa terkurung, tidak dapat mengontrol atau mengubah keadaan mereka, dan (mereka, red) mungkin beranggapan bunuh diri jadi satu-satunya pilihan yang tersedia untuk bebas dari penderitaan dan rasa sakit,” kata Tan. (ant/rtr)

editor : tri wuryono

Trending Topic: bunuh diri di masa pandemikasus bunuh diri karena coronakasus bunuh diri pekerja migranKasus Corona di Singapurapekerja migranpekerja migran di singapurapekerja migran terdampak corona
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Sekolah Tatap Muka Wajib Cegah Klaster Institusi Pendidikan

Ini Alasan Pemerintah Perpanjang PPKM Hingga 8 Februari

22 Januari 2021
Pemerintah Dinilai Perlu Benahi Tata Niaga Daging Sapi

Pemerintah Dinilai Perlu Benahi Tata Niaga Daging Sapi

22 Januari 2021
David Priambowo General Manager Baru Hotel Dafam Semarang

David Priambowo General Manager Baru Hotel Dafam Semarang

22 Januari 2021
Hendi-Ita Resmi Diberhentikan Sekaligus Diumumkan Terpilih Kembali

Hendi-Ita Resmi Diberhentikan Sekaligus Diumumkan Terpilih Kembali

22 Januari 2021
25 Nakes Positif Corona, Puskesmas Keratonan Solo Ditutup Sementara

25 Nakes Positif Corona, Puskesmas Keratonan Solo Ditutup Sementara

22 Januari 2021
Rusia Ajukan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik V

Pertama di Uni Eropa, Hongaria Beli Vaksin Sputnik V Buatan Rusia

22 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2785 share
    Share 1114 Twit 696
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2729 share
    Share 1092 Twit 682
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    979 share
    Share 392 Twit 245
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    5689 share
    Share 2276 Twit 1422
  • Sejarah Pemakaian Frekuensi 432Hz

    1542 share
    Share 617 Twit 386
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk