SEMARANG (jatengtoday.com) – Sepekan terakhir, dua Bus Rapid Transit (BRT) Semarang terbakar saat melakukan pelayanan. Hal ini menjadi sorotan serius di kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang.
Operator BRT ini diduga tidak menjalankan Standart Operational Procedure (SOP) dengan baik. Dewan meminta agar seluruh Koridor BRT Trans Semarang dilakukan audit.
Sekretaris Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Suharsono mengatakan, insiden terbakarnya BRT Trans Semarang ini memprihatinkan.
“Patut dipertanyakan, bagaimana Standart Operational Procedure (SOP) untuk operator BRT Semarang ini? Perlu ditelusuri mengapa terjadi kebakaran tersebut? Apalagi dalam sepekan terjadi dua kasus,” katanya, Jumat (2/9/2022).
Dikatakannya, BRT seharusnya menjadi layanan moda transportasi publik yang nyaman dan aman. BRT Trans Semarang, lanjut dia, sejauh ini juga dinilai baik. Pasalnya selalu menjadi percontohan pemerintah pusat atas pengelolaan moda transportasi publik yang disediakan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Adanya kejadian ini, tentu mengurangi kenyamanan masyarakat pengguna transportasi umum ini. Bersyukur saat kejadian, semua penumpang dan sopir selamat,” ujarnya.
Menurutnya, kejadian ini harus ditelusuri oleh pengelola BRT dan memberikan sanksi tegas kepada operator. Dia menduga SOP tidak dilaksanakan dengan baik oleh operator.
“Maka harus ada evaluasi. Audit seluruh koridor dan operator. Apakah kondisi kendaraan masih layak jalan? Apakah pengawasan berjalan dengan baik atau tidak? Apakah operator melaksanakan SOP dengan baik atau tidak?,” beber dia.
Sebelumnya, kejadian pertama di Jalan Setiabudi, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Senin (29/8/2022) sekira pukul 15.30 WIB. Tepatnya di depan Halte Gombel depan Restoran Burger King, atau setelah persimpangan Bukitsari.
Kejadian kebakaran kedua terjadi di Jalan Setia Budi di Kelurahan Srondol Kulon, Banyumanik, tepatnya depan toko perlengkapan rumah atau di dekat Indomaret Setiabudi, Kamis (1/9/2022) sekira pukul 09.00 WIB.
BACA:
Operator BRT Trans Semarang Dipertanyakan, Ada Aduan Gaji Telat dan Ban Vulkanisir
26 Armada Trans Semarang Koridor IV Kembali Berhenti Beroperasi, Ada Apa?
Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Dinas (BLU UPTD) Trans Semarang, Hendrix Setiawan meminta maaf atas peristiwa yang terjadi pada Senin (29/8) dan Kamis (1/9) tersebut.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat Semarang khususnya pengguna Trans Semarang atas kejadian ini. Kami panggil operator pengelola Koridor 6, kami langsung kasih SP (surat peringatan) kemudian untuk mekaniknya kita suruh berhentikan,” katanya. (*)