JAKARTA (jatengtoday.com) – Puncak Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah tampak jelas dari kamera Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Jumat (8/1/2021). Guguran awan panas belum terpantau pada hari ini.
Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemandangan puncak Merapi juga dapat dipantau dari PGM Ngepos, Babadan dan Kaliurang. Situasi ini berbeda dibandingkan satu hari sebelumnya pada Kamis (7/1). Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, Gunung Merapi teramati asap berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dari kawah.
Di samping itu, guguran lava pijar teramati 19 kali yang mengarah ke Sungai Krasak. Sedangkan awan panas, sebanyak 4 kali mengarah ke Sungai Krasak dengan luncuran maksimum 400 meter. Berikut ini rekaman seismograf sepanjang Kamis, 7 Januari 2021, 4 kali gempa awan panas guguran, 117 kali gempa guguran, 99 kali gempa hembusan, 251 gempa hybrid, 45 kali gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa tektonik jauh.
Sementara itu, notifikasi terkait aktivitas vulkanik terhadap penerbangan atau volcano observatory notice for aviation (VONA) terakhir terkirim berupa kode warna ‘Orange.’ Kode warna ini mengindikasikan kateogri membahayakan penerbangan. Rekomendasi yang diberikan yaitu pesawat diminta untuk menghindari wilayah sekitar awan panas. Kode ini terbit pada tanggal 7 Januari 2021, pukul 09.57 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.168 m di atas permukaan laut atau sekitar 200 di tas puncak.
Gunung Merapi masih pada status level III atau ‘Siaga’ sejak 5 November 2020, pukul 12.00 WIB. Saat itu Merapi mengalami erupsi terus menerus dan letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi mencapai 6.000 meter di atas puncak.
Menyikapi aktivitas vulkanik, pemerintah daerah di 4 kabupaten, Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten telah memfasilitasi evakuasi, khususnya kelompok rentan. Data Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Kamis (7/1), pukul 22.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi berjumlah 1.342 Jiwa. Mereka tersebar 9 titik pos pengungsian. (*)
editor : tri wuryono