in ,

Sempat Lesu Dihantam Pandemi, Bisnis Pijat Kini Kembali Menggeliat

Terapis Alaya Spa & Wellness di Hotel Dafam Semarang sedang melayani pelanggan. (baihaqi/jatengtoday.com)

SEMARANG (jatengtoday.com) — Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor usaha kelabakan. Sejumlah tempat pijat, spa, hingga klinik kecantikan dipaksa tutup sementara.

Layanan pijat dan sejenisnya memang mengharuskan adanya kontak fisik antara penyedia jasa dengan pelanggannya. Hal tersebut dipandang berisiko terjadi penularan virus.

Salah satu yang terdampak pandemi adalah Alaya Spa. Perusahaan penyedia layanan spa dan kebugaran ini memiliki 120 cabang yang tersebar di Indonesia. Mayoritas beroperasi di hotel.

Owner Alaya Spa, Yohanna Gewang mengatakan, saat pandemi mulai masuk Indonesia bisnisnya sangat terpukul. Ia harus menutup operasional di semua cabang Alaya Spa.

“Sempat drop itu pasti, karena kami mengikuti aturan pemerintah. Dulu awal 2020 ya semua tutup sekitar 3-4 bulan,” cerita Yohanna saat ditemui di Semarang, Jumat (10/12/2021).

Beruntungnya, perlahan kondisi mulai membaik. Kebijakan pembatasan yang diberlakukan pemerintah juga kian diperlonggar. Bisnis spa pun kembali menggeliat.

Terapkan Prokes

Alaya Spa berupaya beradaptasi dengan kebiasaan baru. Ia konsisten menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Mulai dari mewajibkan pemakaian masker hingga menjamin kebersihan.

Terapis-terapis Alaya Spa sudah divaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama. Mereka melakukan swab antigen secara berkala.

Pelanggannya juga wajib menerapkan prokes. Karena Alaya Spa mayoritas beroperasi di hotel-hotel, maka pelanggan yang masuk akan di-screening sesuai kebijakan hotel.

Pelanggan akan diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan, diperiksa suhu tubuh, hingga diharuskan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Prokes yang diterapkan Alaya Spa sudah lulus uji CHSE yang merupakan pedoman prokes terbitan Kemenparekraf. CHSE meliputi cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (ramah lingkungan).

Tujuannya dari penerapan itu untuk mengendalikan penularan Covid-19 serta meningkatkan kepercayaan masyarakat agar tidak takut lagi pergi ke spa.

Spa Dibutuhkan

Pelanggan sedang menikmati layanan di Alaya Spa & Wellness Semarang. (baihaqi/jatengtoday.com)

Menurut Yohanna, di masa pandemi, spa sebenarnya penting. Sebab, spa bukan sekadar teknik pijat biasa untuk menyehatkan badan, tetapi bisa untuk merelaksasikan pikiran.

Dia bersyukur karena bisnis spa sudah mulai normal. Dari ratusan cabang Alaya Spa, 80 persennya sudah beroperasi lagi.

Alaya Spa sendiri memiliki banyak pilihan menu spa. Antara lain Traditional Heritage Massage, yakni pijat tradisional untuk mengurangi nyeri otot dan sendi serta merangsang sistem limfatik tubuh untuk memperbaiki sirkulasi darah.

Kemudian Rejuvenate Massage, pijat stimulasi jaringan tubuh dengan menggunakan minyak pijat aromaterapi. Peremajaan ke seluruh tubuh, menghilangkan stres dan ketegangan tubuh.

Ada pula Bima Asmaragama yang diperuntukan bagi lelaki untuk merelaksasikan dan menetralkan energi tubuh dan pikiran. Treatment ini diakhiri dengan masculine bathing essentials.

Buka Cabang Baru

Sekarang, Alaya Spa tak hanya mulai mengoperasikan kembali cabang yang sempat tutup. Ia bahkan berani berspekulasi bisnis dengan membuka cabang-cabang baru di tengah pandemi.

Baca: Alaya Spa & Wellness Buka Cabang Baru di Hotel Dafam Semarang

Salah satu cabang yang baru diresmikan adalah Alaya Spa & Wellness di Hotel Dafam Semarang.

Yohanna mencoba mencari pasar di Kota Semarang. “Saya lihat Semarang lebih cepat recovery-nya, sekarang pandemi di sini sudah stabil. Makannya kami tak khawatir (berbisnis) di sini,” terang dia.

Selain Semarang, Alaya Spa juga akan menjajaki daerah Solo, Purwokerto, Wonosobo, dan Yogyakarta.

“Paling banyak cabang kami di Jakarta. Ini sedang memulai di Jogja dan Jawa Tengah,” ujar Yohanna. (*)

editor : tri wuryono

Baihaqi Annizar