SEMARANG (jatengtoday.com) – Yayasan Pensil Emas Indonesia atau sering disebut Gold Pencil Indonesia menjadi sarang para seniman kartun. Mereka bakal membuka sekolah kartun bagi pemula, yaitu pelajar tingkat SMP dan SMA.
Tidak main-main, komunitas yang berpusat di Kota Semarang ini melibatkan tutor para master kartun berkelas internasional.
“Kelas menggambar kartun ini akan dimulai pertengahan Oktober 2018 mendatang,” kata Manajer Program Sekolah Kartun Gold Pencil, Adi Prehanto, Minggu (9/9/2018).
Dijelaskannya, kelas menggambar kartun tersebut akan berlangsung selama lima bulan dengan satu pertemuan dalam seminggu. Program tersebut akan diakhiri dengan pameran kartun internasional “Jitet and Friends Exhibition #2″.
Kelas kartun akan dilaksanakan di Jalan Nakula II Nomor 5, Pindrikan Kidul, Kota Semarang. “Kami masih menyiapkan perangkat pembelajaran dan workshop persiapan untuk para tutor yang akan mendampingi peserta kelas kartun,” katanya.
Menurut Adi, kelas kartun digagas Gold Pencil untuk memfasilitasi para remaja mengenal lebih dekat tentang seni kartun sekaligus terlibat dalam pelestariannya. “Kota Semarang sangat dekat dengan seni kartun. Bahkan pernah dikenal dengan sebutan Ibu Kota Kartun Indonesia. Melalui kelas kartun ini, peserta akan mendapatkan pengalaman belajar dari para master kartunis,” katanya.
Ketua Gold Pencil Indonesia, Abdul Arif mengatakan, pembukaan kelas kartun dilatarbelakangi antusiasme masyarakat di Kota Semarang untuk mengembangkan seni kartun.
Gold Pencil bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya beberapa kali melaksanakan tur ke sekolah-sekolah untuk mengampanyekan kartun. Hanya saja, kegiatan tersebut sebatas motivasi dan menggambar bersama.
“Nah, kelas kartun Gold Pencil memberi kesempatan bagi pelajar yang ingin belajar lebih tentang seni kartun,” katanya.
Ada 10 nama kartunis yang didapuk sebagai tutor dalam kelas kartun. Mereka adalah Jitet Koestana (Pendiri Gold Pencil Indonesia, pemegang Rekor MURI dengan Penghargaan Kartun Internasional terbanyak), Suratno (Guru Seni Rupa SMP Negeri 17 Semarang, Peraih Gold Prize SICACO Korea 2017), Abdul Arif (Ketua Gold Pencil, peraih First Prize 5th KalDer Bursa International Cartoon Contest, Turkey), Fahisyam (Guru Seni SMP Negeri 3 Semarang), Djoko Susilo (Kartunis Suara Merdeka), Partono (Kartunis), Darsono (kartunis), Aji Mei (Guru Seni, Kartunis, Ilustrator), Heru Garsita (Kartunis) dan Danny Kratun Yustiniadi (kartunis).
“Peserta akan dibimbing agar siap berkarya dan berkompetisi di tingkat internasional,” kata Arif.
Tak hanya itu, lanjut Arif, peserta kelas menggambar kartun nantinya juga akan dibekali dengan ilmu kewirausahaan. Menurutnya, seni kartun sangat fleksibel untuk diaplikasikan dalam usaha kreatif. “Era digital memberikan peluang besar bagi anak-anak muda kreatif,” katanya.
Menurut Arif, menggambar kartun merupakan salah satu implementasi keterampilan abad 21. Dia mengatakan, menggambar mampu mengasah kreativitas siswa agar berkembang dengan baik. (*)
editor : ricky fitriyanto