SEMARANG (jatengtoday.com) – Ziarah kubur sebelum memasuki bulan puasa masih menjadi tradisi di masyarakat. Momen ini dimanfaatkan penjual bunga tabur untuk meraup keuntungan.
Di sepanjang Jalan Kyai Saleh dekat tempat pemakaman umum Bergota, Kota Semarang tampak berderet penjual bunga.
Sebagian berjualan di kiosnya, sebagian lagi mendirikan lapak-lapak dadakan di pinggir jalan.
Salah satu penjual bunga tabur, Jumirah (50) mengaku sengaja memanfaatkan momen jelang puasa ini. Sebab, biasanya masyarakat banyak yang berziarah ke makam keluarga, utamanya umat muslim.
Menurut dia, penjualan bunga miliknya meningkat drastis sehari menjelang bulan puasa. Dia sudah mampu menjual 5 keranjang bunga seharga Rp400.000.
Penjual lain, Giarti (46) mengatakan, penjualan bunga tabur ramadhan tahun ini meningkat 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Dia menerka karena saat ini masyarakat sudah mulai beradaptasi dengan pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah sehari bisa terjual lebih dari 10 keranjang bunga. Secara keseluruhan meningkat,” ujarnya saat ditemui, Senin (12/4/2021).
Giarti mengatakan, bunga yang paling laris adalah jenis mawar merah dan mawar putih. Selain itu juga bunga kenanga dan melati.
“Bunga sedap malam juga lumayan, biasanya ini untuk peribadatan orang Tionghoa saat ziarah makam,” paparnya.
Salah satu pembeli, Kartika (45) mengaku sengaja membeli bunga tabur untuk keperluan berziarah di TMP Bergota. “Memang tiap tahun gini, beli bunganya ya selalu di sini,” tuturnya. (*)
editor: ricky fitriyanto