SEMARANG (jatengtoday.com) – Rumah Aksara WB menjadi salah satu komunitas anak-anak di Jawa Tengah yang mampu menginspirasi banyak orang untuk menjaga tradisi dan budaya.
Berbekal keuletan dan nilai-nilai edukasi, mereka terbilang cukup konsisten dan produktif dalam menginovasi berbagai kegiatan dengan melibatkan anak di perkampungan.
Sejak berdiri 2016 silam, Rumah Aksara WB menjadi ruang kreatif bagi anak. Selain menjadi rumah baca, komunitas ini menyebarkan virus kreatif bagi anak. Mulai membuat wayang rotan, kolaborasi teater hingga main film.
Atas hal itu, komunitas yang beralamat di Desa Telukwetan RT 15 RW 2, Welahan, Jepara, Jawa Tengah itu meraih Komukino Award 2018 yang diselenggarakan Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM).
“Saya merasa tidak sendiri. Ternyata masih ada yang juga memberikan apresiasi bagi komunitas mandiri dan swadaya,” kata penggagas Rumah Aksara WB, Wikha Setiawan, Rabu (19/12/2018).
Dikatakannya, Rumah Aksara WB dibentuk menjadi ruang kreatif bagi anak. “Awalnya hanya rumah baca. Tapi karena minimnya minat baca akhirnya berkembang menjadi ruang kreatif. Salah satunya membuat wayang rotan,” katanya.
Dijelaskannya, Rumah Aksara WB saat ini bekerjasama dengan Komunitas Pojok Kidul membuat inovasi baru. Di antaranya mengembangkan wayang rotan hasil kreasi anak sebagai media dongeng.
“Kami berkolaborasi menjadi pementasan wayang dan teater. Rumah Aksara WB bersama Komunitas Pojok Kidul sudah keliling mengajari anak-anak bikin wayang rotan. Di antaranya di Demak, Jepara, dan Karimunjawa,” katanya.
Mengapa menggunakan media rotan? Wika mengaku menyesuaikan dengan kultur masyarakat setempat. “Karena di desaku merupakan sentra anyaman rotan. Tidak hanya wayang rotan, kami juga bikin film pendek. Saat ini sudah tiga film,” katanya.
Ketua Panitia Festival Komukino, Joko Purnomo, mengatakan penghargaan itu diberikan atas dedikasi dalam mengembangkan wayang rotan. Komukino Award merupakan penghargaan bagi komunitas atau perorangan yang mendedikasikan dalam pengembangan seni budaya di Jawa Tengah. Tahun 2018 mengangkat tema Jateng Remen.
Rumah Aksara WB yang bekerjasama Komunitas Pojok Kidul dinilai berhak mendapatkan penghargaan itu karena mampu menginspirasi banyak orang dengan kegiatan membuat wayang rotan. Wayang berbahan anyaman rotan tersebut dikembangkan menjadi media dongeng dan pementasan kesenian.
Penghargaan Komukino Award tersebut diberikan di Pasar Semarangan, Hutan Wisata Tinjomoyo, Banyumanik, pada Minggu (15/12/2018) lalu. (*)
editor : ricky fitriyanto