SEMARANG (jatengtoday.com) – Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Wongsonegoro menjadi salah satu tokoh pejuang nasional. Ia juga tak terlepas dari perjalanan sejarah di Kota Semarang selama masa revolusi untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengajak warga untuk mengenang pengorbanan para pejuang kemerdekaan. Tak terkecuali KRMT Wongsonegoro.
Orang nomor satu di Kota Semarang itu juga mengajak jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Semarang, dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ziarah ke makam KRMT Wongsonegoro di Desa Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (8/10/2019).
“Pertama, dengan ziarah, kita akan memahami bahwa setiap manusia akan meninggal. Sehingga di dalam berbagai kesempatan bisa memberi manfaat bagi orang lain,” kata Hendi sapaan akrabnya.
Kedua, di tengah peperangan waktu dalam mempertahankan kemerdekaan, KRMT Wongsonegoro menjadi sosok pejuang yang tangguh. Ia rela berjuang dalam melindungi dan mengutamakan kepentingan masyarakat. “Kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan, dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan. Saya berharap jajaran Pemkot Semarang bisa mencontoh perjuangan dari para pejuang untuk bekerja lebih baik lagi,” ujarnya.
Ziarah tersebut merupakan rangkaian awal dalam memperingati pertempuran 5 hari di Semarang yang merupakan pertempuran antara pemuda melawan tentara Jepang pada 15-19 Oktober 1945.
“Kami mengawali dengan ziarah ke makam leluhur kita KRMT Wongsonegoro kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan di kelurahan-kelurahan di perkampungan, kemudian puncaknya tanggal 14 Oktober ada upacara dan teatrikal yang diadakan di Tugu Muda Kota Semarang,” terangnya.
KRMT Wongsonegoro sendiri merupakan salah satu pejuang dalam pertempuran 5 hari di Semarang tersebut. Sejarah juga mencatat, KRMT Wongsonegoro pernah menjadi Bupati Sragen, Residen Semarang, dan Gubernur Jawa Tengah.
Dalam skala nasional, Wongsonegoro pernah duduk dalam Kabinet Hatta II sebagai Menteri Dalam Negeri, Kabinet Natsir sebagai Menteri Kehakiman, selanjutnya dalam Kabinet Sukiman–Suwiryo sebagai Menteri Pendidikan dan Pengajaran (PPK ). (*)
editor : ricky fitriyanto