in

Saat Jadi Direktur RS Habibullah, Susanto Dikenal sebagai Dokter Obgyn

Rumah Sakit Habibullah di Kecamatan Gabus, Grobogan menjadi salah satu lembaga yang kecolongan saat melakukan perekrutan.

ilustrasi

GROBOGAN (jatengtoday.com) – Yayasan Rumah Sakit Habibullah di Kecamatan Gabus, Grobogan menjadi salah satu lembaga yang kecolongan saat melakukan perekrutan. Susanto, sang dokter gadungan melamar menggunakan berkas palsu yang menyerupai asli.

Dia diterima sebagai Direktur RS Habibullah karena berkas dokumen yang meyakinkan dan dianggap memiliki spesifikasi keahlian. Salah satunya sebagai dokter obgyn di RS Pahlawan Medical Centre, Kalimantan Selatan.

Direktur RS Habibullah Muhammad Abdul Rauf, menjelaskan bahwa kasus itu terjadi pada 2008 silam. Susanto mendaftar sebagai Direktur RS Habibullah ternyata menggunakan berkas palsu.

“Susanto sempat dilantik menjadi Direktur RS Habibullah pada 2008. Namun baru satu hari, yang bersangkutan pamit ke luar kota,” katanya, Kamis (14/9/2023).

Tetapi pada waktu itu, Susanto dikenal sebagai dokter obgyn di RS Pahlawan Medical Centre, Kalimantan Selatan.

“Kami mengenal dan mempertimbangkan Susanto lantaran mempunyai keluarga di Kecamatan Gabus,” katanya.

Secara perilaku dan penampilan, Susanto tampil layaknya dokter biasanya. Susanto cenderung tampil menjadi sosok tertutup dan pendiam. “Sering menyendiri di antara tenaga kesehatan yang lainnya,” imbuh dia.  

Pihaknya baru mengetahui beberapa waktu kemudian Susanto tersandung kasus di RS Pahlawan Medical Centre Kalimantan Selatan. Baru lima hari bertugas, aksinya terbongkar setelah ketahuan dan hampir salah saat menangani operasi caesar.

“Pihak kepolisan dari Kalimantan Selatan sempat mendatangi RS Habibullah untuk memastikan bahwa dokter gadungan ini pernah bekerja sebagai direktur. Saat itu, kami baru mengetahui bahwa dia dokter gadungan,” katanya.

Susanto akhirnya berurusan hukum di Kalimatan Selatan dan sempat menjalani hukuman.

“RS Habibullah kecolongan saat menerima Susanto sebagai direktur rumah sakit,” katanya.

Namun demikian, hal itu telah terjadi dan hanya bisa menjadi bahan pembelajaran. “Harus lebih berhati-hati saat merekrut tenaga kesehatan,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, Rauf memastikan, pelayanan kesehatan di RS Habibullah berjalan dengan normal dan profesional. “Dokter dan tenaga kesehatan, semua profesional dan punya ijazah asli,” terang dia. (han)

Tinggalkan Balasan