in

RS Pantiwilasa Citarum Salurkan CSR ke Program JKN

CSR ini bagian dari proyek pengentasan kepesertaan Program JKN yang non aktif sehingga dengan kerjasama CSR ke dalam Program JKN.

SEMARANG (jatengtoday.com) –  BPJS Kesehatan Cabang Semarang terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan persoalan tunggakan iuran peserta BPJS Kesehatan yang ada di Kota Semarang. Salah satunya seperti yang dilakukan rumah sakit Pantiwilasa Citarum Kota Semarang,  melalui tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebanyak seratus peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) warga Kecamatan Pedurungan yang terdaftar sebagai Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)  dan saat ini memiliki tunggakan iuran mendapatkan bantuan pelunasan dari pihak rumah sakit Pantiwilasa Citarum sebagai salah satu dukungan fasilitas kesehatan dalam keberlangsungan Program JKN, Selasa (3/10/2023).

“Jadi yang menerima ini memang warga di wilayah pedurungan. Karena rata-rata pasien kami peserta BPJS Kesehatan hampir 40 persennya warga pedurungan, sehingga kamis sisir peserta yang menunggak,” kata Direktur Utama RS Pantiwilasa Citarum, Kriswidiadi.

Ia mengatakan, kegiatan ini bagian dari mendukung Indonesia Sehat sehingga kolaborasi antar lini mesti dilakukan. CSR ini bagian dari proyek pengentasan kepesertaan Program JKN yang non aktif sehingga dengan kerjasama CSR ke dalam Program JKN dapat turut serta berkontribusi dalam mencapai seluruh kota Semarang terlindungi Program JKN yang aktif dan kemudian bisa digunakan peserta.

“Mewujudkan Indonesia Sehat memerlukan kolaborasi stakeholder terkait. Kami menjadikan ini sebagai proyek percontohan, peran rumah sakit turut membantu peserta BPJS Kesehatan yang alami penunggakan, semoga kedepan bisa lebih banyak yang tercover melalui CSR semacam ini,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moch. Abdul Hakam mengapresiasi langkah swasta dala pemberian CSR oleh rumah Sakit Pantiwilasa Citarum, yang turut serta menyaksikan pemberian bantuan pelunasan tunggakan iuran peserta JKN. Ia berharap agar hal serupa dapat di ikuti oleh pengelola rumah sakit lain.

“Semoga ini bisa menginspirasi rumah sakit lain. Akan sangat membantu untuk masyarakat yang menunggak iuran BPJS Kesehatan supaya bisa aktif lagi, digunakan ke layanan fasilitas kesehatan,” tutup Hakam.

Terlebih, akses pelayanan kesehatan di Kota Semarang sudah terbuka sangat lebar. Adanya dukungan dana CSR dari pihak-pihak swata dalam iuran Program JKN ini menurutnya akan sangat membantu masyarakat khususnya ekonomi lemah untuk menddapatkan akses kesehatan yang lebih optimal.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Andi Ashar menyambut baik kontirbusi Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum dalam Program JKN ini. Tidak berhenti hanya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya Peserta JKN, juga turut serta mendukung pemerintah daerah dalam memberikan jaminan kesehatan semesta.

Menurutnya, partisipasi dari para donatur swasta ini, manfaatnya akan dirasakan terus-menerus oleh masyarakat yang menerima, apalagi program ini ditujukan bagi warga pra sejahtera yang sudah pasti membutuhkan uluran bantuan dari berbagai pihak selain pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

“Program JKN ini program gotong royong, jika disinergikan dengan program CSR yang dimiliki banyak badan usaha sudah pasti tepat. Apalagi program JKN ini sifatnya tidak parsial saja atau hanya memberikan bentuk pengobatan. Tapi, lengkap dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,” ucap Andi.

Meskipun saat ini Universal Health Coverage (UHC) yang menjadi komitmen pemerintah daerah telah tercapai di tiap -tiap daerah, diharapakan hadirnya program Donasi JKN dari CSR pihak swasta turut membuktikan hadirnya badan usaha dalam Program JKN ini dapat membantu masyarakat sekitar yang memiliki keterbatasan finansial untuk tetap dapat mengakses pelayanan kesehatan.  (*)