• KANTOR DAN REDAKSI
  • IKUT MENULIS
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • DISCLAIMER
Login
Add post
Kiriman Pembaca

Jateng Today

Search
  • Berita
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Seni Budaya
      • Film
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Kota
    • Politik
    • Nasional
    • Olahraga
      • PSIS
    • Hukum
    • Kriminal
    • Otomotif
  • Opini
  • Feature
  • Indepth
  • Peristiwa
  • Kiriman Pembaca
  • Listicle
  • Profile
  • Infografis
  • Kota Lama
Login
Add post
Kiriman Pembaca
Menu

Jateng Today

Search

Latest stories

  • Korupsi BRI Agroniaga Semarang Rp4,48 Miliar, Pemimpin Cabang Jadi Tersangka

  • Untuk Apa Dapat Ganti Rp 10 Miliar Jika Kemudian Mati Kena Tanah Longsor

  • Taisei Marukawa Perpanjang Kontrak di PSIS sampai 2025

  • Modus Baru TPPO Berkedok Magang di Luar Negeri Incar Pelajar

  • Kondisi Bumi Kian Mengkhawatirkan, Siapa yang Masih Peduli?

  • Siap-siap, “Sang Alien” akan Mendarat Lagi di Jakarta

Previous Next
in Opini

Riset: Otak Manusia Dirancang untuk Egois

Terbukti secara ilmiah: standar otak manusia adalah memikirkan diri-sendiri. Tidak ada yang benar-benar memikirkanmu.

by Day Milovich 14 Juli 2022, 3:48 PM 2.1k Views

  • 56shares
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Gmail
ilustrasi vector putri mencium pangeran kodok
METAFORA. Ciuman Sang Putri bukan demi terbebasnya kutukan. (Credit: Nicoleta Ionescu)

Saya sering mendengarkan orang bertanya, “Apa komentar kawanmu tentangku?”.

Ini kepribadian “insecure”, merasa tak-aman sampai mendapatkan kepastian. Sama ketika saya menuruti permintaan kawan untuk membaca kartu tarot. Kepribadian “insecure”, secara spontan berkata, “Saya tidak percaya..”, atau “Coba bacakan Tarot untuk pertanyaan yang ini..”.

Yang tidak mereka sadar, ia menganggap saya menilai mereka, padahal sebenarnya mereka sedang menilai dirinya sendiri.

Sigmund Freud punya konsep id, ego, dan superego. Bisa kita jelaskan dengan bahasa yang mudah, begini. “Id” merupakan instinct biologis yang ingin kita turuti, misalnya: “saya lapar dan ingin makan”. “Ego” muncul ketika “id” bertemu dengan realitas (kenyataan), misalnya: “bagaimana caranya saya bisa makan”. Pada saat inilah, manusia menjadi egois. Dia bisa bekerja, merampas, atau melakukan cara lain, sesuai dengan realitas yang dia hadapi. “Superego” terjadi ketika sudah ada intervensi moral, seperti: norma sosial, aturan main, dll. Ketika ego dominan, diri manusia sedang bergelut dengan realitas.

Ketika Sang Putri mencium Kodok, agar terbebas dari kutukan dan berubah menjadi Pangeran, apakah dia melakukannya untuk sepenuhnya menolong? Mungkin tidak. Sang Putri ingin mengatasi kesepian dan mencari cinta. Kita tidak tahu, apakah dia sedang memegang ponsel untuk selfie atau tidak.

Keadaan yang paling mudah kita pakai untuk melihat bagaimana manusia “egois”, bisa kita tilik di media sosial.

Orang mengutamakan kepentingan dirinya sendiri, justru ketika mereka sedang berada di perbincangan sosial.

  • Pejabat X menginginkan pemotretan di acara, bukan saja sebagai laporan resmi; tidak jarang mereka memang ingin “tampil”.
  • Orang memberikan hadiah kepada orang yang ia cinta, lebih sering karena kepentingannya agar mendapatkan cinta orang itu. Orang memotret anak mereka yang pintar mengaji, agar misi sosial mereka terpenuhi.

Menurut Marriot Dunbar, dalam “Human Conversational Behavior” (1997) fungsi percakapan nomor satu dalam ranah sosial adalah “..itu memungkinkan pembicara untuk menyampaikan kepada orang lain banyak informasi tentang dirinya sebagai pribadi.”.

Diana I. Tamir, dalam “Anchoring and Adjustment During Social Inferences“, yang dimuat di Journal of Experimental Psychology: General , Volume 142 (1): 12 – Feb 16, 2013, ketika terjadi percakapan sosial, sering terjadi “anchoring”.

“Anchoring” adalah bias kognitif di mana “.. [orang] menggunakan pengalaman mereka sendiri sebagai panduan untuk menyimpulkan pengalaman orang lain.”

Megan L. Meyer menulis “Why People are Always Thinking about Themselves: Medial Prefrontal Cortex Activity During Rest Primes Self-referential Processing“, di Jurnal Cognitive Neuroscience , Volume Early Access (Early Access): 9 – May 1, 2018, mengajukan beberapa alasan ilmiah, mengapa orang selalu memikirkan diri mereka sendiri.

  • Ada area tertentu di otak (MPFC/DA 10) yang merupakan semacam area “jaringan default”. Itu akan diaktifkan ketika otak beristirahat dan tidak terlibat dalam tuntutan eksternal.
  • Pekerjaan pencitraan mereka menegaskan bahwa itu juga area yang sama yang menyala ketika kita memikirkan diri kita sendiri.

Dengan kata lain, standar otak manusia adalah memikirkan diri sendiri.

Kita bersosialisasi untuk membicarakan diri sendiri, memakai pengalaman sendiri untuk menilai pengalaman orang lain, dan secara default pikiran manusia memikirkan diri sendiri ketika tidak ada tuntutan eksternal lain.

Ketika kamu merasa dihakimi, sebenarnya kamu sedang menilai dirimu sendiri.

Yang perlu kita lakukan adalah membingkai ulang pikiran dan asumsi negatif kita tentang diri kita sendiri. Saya tidak tahu apa yang dipikirkan orang lain. Bahkan mereka bisa berubah menjadi pencerita atau pembohong, begitu kita menanyakan hal sama.

Dunia ini berputar tidak harus selalu kamu hubungkan dengan dirimu sendiri. “Barnum Effect”, salah satu bias kognitif, di mana menganggap kejadian terhubung dengan diri kita.

Kamu semakin bebas, terbebas, dan mandiri, ketika menyadari bahwa tidak ada yang memikirkanmu. Tanggung jawab menjadi lebih besar. [dm]

Report

media sosial dan politikmasalah psikologimedia sosial Facebooksigmund freudid ego superego

  • 56shares
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • Gmail

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

  • in Opini

    Mantra Sakti dan 3 Pertanyaan Ketika Kamu Malas Baca

    13 Desember 2022, 8:01 PM

  • in Opini

    Problem Troli Dirancang Tanpa Jawaban “Benar”

    14 September 2022, 6:42 PM

  • in Opini

    Akhirnya, Shinta Pilih Tidak LDR

    12 September 2022, 7:24 PM

  • in Opini

    Agar Orang Tidak Bisa Menolak Ide dan Permintaan Kamu

    4 September 2022, 7:27 PM

  • in Opini

    Game yang Tidak Setia

    23 Agustus 2022, 6:40 PM

  • in Opini

    Terbaik dan Validasi Ego

    22 Agustus 2022, 7:37 PM

Terbaru

  • in Kota

    Alasan Mengapa Jalan Tol Justru Berpotensi Macet saat Mudik Lebaran

    by Abdul Mughis 27 Maret 2023, 8:32 PM

  • Korupsi BRI Agroniaga Semarang Rp4,48 Miliar, Pemimpin Cabang Jadi Tersangka

  • Kebut Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Ganjar: Mulai Eksekusi Program

  • Bank BRI di Brebes Dikorupsi Rp3,2 Miliar, Pengawasan Pimpinan Dipertanyakan

  • KAI Sediakan 10.440 Slot Motor untuk Program Motis 2023

  • Barito Putera Bikin PSIS Semakin Terpuruk

Trending Now

  • in Kota

    Alasan Mengapa Jalan Tol Justru Berpotensi Macet saat Mudik Lebaran

    27 Maret 2023, 8:32 PM

  • in Hukum

    Korupsi BRI Agroniaga Semarang Rp4,48 Miliar, Pemimpin Cabang Jadi Tersangka

    27 Maret 2023, 6:32 PM

  • in Kota

    Kebut Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Ganjar: Mulai Eksekusi Program

    27 Maret 2023, 3:33 PM

  • in Hukum

    Bank BRI di Brebes Dikorupsi Rp3,2 Miliar, Pengawasan Pimpinan Dipertanyakan

    27 Maret 2023, 2:39 PM

  • in Peristiwa

    KAI Sediakan 10.440 Slot Motor untuk Program Motis 2023

    27 Maret 2023, 2:29 PM

  • in PSIS

    Barito Putera Bikin PSIS Semakin Terpuruk

    26 Maret 2023, 11:33 PM

logo jateng today

Diterbitkan oleh PT. Cakra Media Jateng

Kantor, Redaksi: Gedung Monod Diephuis & Co. Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama Semarang Jawa Tengah
Telp: 024-8694252
email: redaksijatengtoday@gmail.com
Kontak Redaksi:+62 813-2620-1948
Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Tri Wuryono
Redaksi: Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Ninna Prana Syafy (medsos)
Webmaster dan Opini Pembaca: Day Milovich (088 200 3248 100)

Newsletter

Jadilah pembaca pertama konten viral dari kami, sebelum orang lain baca. Gratis. Langsung kami kirim ke inbox. Masukkan email, klik SIGN UP.

Tidak akan ada spam. Jateng Today tidak mengusik data Anda.

© 2023 Jateng Today

  • KANTOR DAN REDAKSI
  • IKUT MENULIS
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • DISCLAIMER
Back to Top
Close
  • Berita
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Seni Budaya
      • Film
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Kota
    • Politik
    • Nasional
    • Olahraga
      • PSIS
    • Hukum
    • Kriminal
    • Otomotif
  • Opini
  • Feature
  • Indepth
  • Peristiwa
  • Kiriman Pembaca
  • Listicle
  • Profile
  • Infografis
  • Kota Lama
  • KANTOR DAN REDAKSI
  • IKUT MENULIS
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • DISCLAIMER
  • twitter
  • instagram
  • youtube
Add post
close

Log In

With social network:

  • Facebook
  • Google

Or with username:

Sign In

Forgot password?

Don't have an account? Register

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Back to Login

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

To use social login you have to agree with the storage and handling of your data by this website. %privacy_policy%

Accept

Add to Collection

  • Public collection title

  • Private collection title

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.

Sebentar..

Jadilah pembaca pertama konten viral, sebelum orang lain baca. GRATIS. Langsung kami kirim ke inbox Anda. Masukkan email, klik SIGN UP.

Tidak akan ada spam. Jateng Today tidak mengusik data Anda.

Close