SEMARANG (jatengtoday.com) – Kawasan Kota Lama Semarang belakangan ini menjadi lokasi syuting sejumlah film nasional. Namun gara-gara proyek revitalisasi yang tak kunjung selesai, sejumlah film batal mengambil gambar di destinasi andalan Kota Semarang itu.
Salah satunya adalah film “Bumi Manusia” yang disutradarai Hanung Bramantyo.
Film yang diadaptasi dari novel Pramoedya Ananta Toer tersebut rencananya akan syuting di Kota Lama pada November ini.
Menurut Volunteer Kota Lama Yoyok Kusri, tim produksi film ini bahkan sudah dua kali survei lokasi.
Mereka rencananya akan melakukan pengambilan gambar di Jalan Kepodang, Jalan Letjen Suprapto, Gedung Monod Diephuis, dan beberapa tempat lain.
Pemilihan set Kota Lama yang dipenuhi gedung-gedung tua dianggap tepat mengingat film “Bumi Manusia” memiliki latar era penjajahan.
Namun karena proyek pembangunan tak kunjung usai, akhirnya lokasi syuting dipindah.
“Alasan sutradara, kalau (pembangunan) ini tidak bisa dikejar dalam sebulan atau dua bulan, terpaksa lokasi harus dipindah,” ujar Yoyok, Rabu (7/11/2018).
Kabar terbaru, film yang digarap oleh rumah produksi Falcon Picture ini sudah memasuki proses syuting. Untuk lokasi yang menjadi pengganti Kota Lama, kata Yoyok, yaitu Solo. Sementara, lokasi-lokasi lainnya adalah Jogjakarta, Bali, dan Surabaya.
“Mereka hanya menghapus tempat yang ada di Kota Lama,” paparnya.
Gagal lagi
Di bulan yang sama, November ini, Kota Lama rencananya juga akan digunakan untuk syuting film action yang dibintangi Joe Taslim. Tetapi rencana itu dibatalkan laiknya film “Bumi Manusia” yang dibintangi Iqbal Ramadhan.
“Rata-rata sama, mereka mengeluhkan kenapa (revitalisasi) tidak jadi-jadi. Dengan terpaksa ya lokasinya harus dipindah. Padahal lewat film itu bisa sekalian promosi Kota Lama,” ujar Yoyok.
Perbaikan Kota Lama yang memakan biaya Rp 196 miliar itu baru ditargetkan selesai Desember nanti. MenurutY oyok, sekarang sedang membuat drainase seluruh Kota Lama. Bahkan kemarin sempat ada wacana molor lagi.
Menurut Yoyok, beberapa film sudah melakukan syuting di Kota Lama. Diantaranya film “Rembulan Tenggelam di Wajahmu”, “Bisikan Arwah”, “Filosofi Kopi”, serta “Ave Maria”.
“Kalau yang dulu-dulu lebih banyak lagi, yang paling terkenal adalah film “Soe Hok Gie”, “Kala”, “Tanda Tanya”, dan masih banyak yang lainnya,” paparnya.
Ada satu film lagi yg antre untuk syuting, rencananya bulan Februari tahun depan. Film tersebut merupakan produksi luar negeri. “Itupun dengan catatan Kota Lama sudah baik, sudah selesai proses pengerjaan jalannya,” pungkasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto