SEMARANG – Sebanyak 8 warga meninggal dunia dan dua orang luka parah dalam bencana longsor dan tenggelam yang terjadi di dusun Talunkacang, kelurahan Kandri, kecamatan Gunungpati. Para petugas langsung sigap untuk melakukan pertolongan dan melarikan korban ke rumah sakit.
Peristiwa itu bukanlah kejadian sebenarnya. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan Flood Resilience Program di Waduk Jatibarang Kota Semarang, Minggu (24/9).
“Karena beberapa wilayah di Semarang ini rawan bencana, maka kami menggelar pelatihan tentang penanggulangan bencana ini,” kata ketua Flood Resilience Program manager, Nyoman Prayogo.
Lebih lanjut Nyoman menambahkan, kegiatan pelatihan penanggulangan bencana itu dilakukan selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (23-24) September. Sebanyak 67 warga mulai dari remaja sampai dengan lansia dari berbagai kelurahan yang tangguh bencana dilibatkan dalam pelatihan itu.
“Pelatihan kami berikan mulai dari teori sampai dengan praktek. Jadi selain mengenal teori, kami ajarkan bagaimana praktik di lapangan,” imbuhnya.
Dan kegiatan itu, pihaknya melibatkan beberapa institusi mulai dari PMI, BPBD dan dari Brimob Simongan. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Kelompok Siaga Bencana (KSB) di 8 kelurahan area Kanal Banjir Barat dan perwakilan Kelompok Perahu Suko Makmur.
“Sedangkan beberapa Kelurahan Siaga Bencana (KSB) yang ada di Kota Semarang,” tambahnya.
Lebih lanjut Prayogo mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kegiatan kesiapsiagaan terhadap bencana. Selain itu, kegiatan tersebut juga memberikan pelatihan serta tambahan pengetahuan terkait bagaimana melakukan pertolongan pertama, rescue, melakukan penyimpanan aset dan barang saat bencana, serta memperoleh informasi akses dana darurat banjir.
“Sehingga dengan adanya pelatihan ini masyarakat menjadi tahu dan apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” imbuhnya.
Salah seorang peserta pelatihan dari Manyaran, Agus Tri, 62, mengatakan dengan adanya pelatihan ini tentunya dapat meningkatkan partisipasi kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Pelatihan sangat bermanfaat bagi warga karena melalui latihan ini dapat mengetahui dan apa saja yang dilakukan ketika bencana,” kata dia. (andika prabowo).