“Maksimal dalam waktu satu bulan itu nanti kami akan mengadakan audiensi untuk menyelesaikan permasalahan ini,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Kepala SMK Pelayaran Wira Samudera, Indri Desiyanti menanggapi unjuk rasa yang digelar oleh ratusan siswanya, Kamis (10/1/2019). Dirinya berjanji akan menindaklanjuti tuntutan dan harapan siswanya.
“Rencana ke depan kita akan koordinasi dengan pihak yayasan, komite, untuk mensukseskan apa yang menjadi harapan dari taruna-taruni,” ujarnya usai mediasi yang berujung walk out.
Indri menegaskan, ke depan pihaknya akan mengagendakan rapat untuk menyelesaikan persoalan ini, maksimal dalam kurun waktu satu bulan.
“Maksimal dalam waktu satu bulan itu nanti kami akan mengadakan audiensi lagi dengan taruna maupun taruni perwakilan, untuk menyelesaikan permasalahan ini. Itu maksimal. Tapi kalau dalam waktu dekat bisa diselesaikan, itu lebih baik,” imbuhnya.
Namun, Indri menyampaikan dirinya akan sangat berhati-hati menyelesaikan persoalan. Pasalnya, dia baru tiga bulan menjabat sebagai Kepala SMK. Sedangkan permasalahan yang kini mencapai puncaknya sudah terjadi sejak 2017 lalu.
Di sisi lain, Indri berterima kasih kepada para siswanya yang telah menyampaikan aspirasinya dengan tidak merusak fasilitas yang ada. Kritikan dan tuntutan dari taruna-taruni, katanya akan dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki sekolah pelayaran ini.
“Dengan adanya anak-anak menyampaikan orasi ini nanti kami jadikan panduan untuk ke depannya. Nanti tuntutan anak-anak kita laksanakan. Kita juga memperjuangkan agar mereka sukses ke depannya,” jelasnya.
Adapun untuk kegiatan pembelajaran, mulai besok dipastikan akan normal kembali. “Tadi sudah kami arahkan, anak-anak tetap mengikuti pembelajaran seperti biasa. Mulai besok dan seterusnya semoga tidak terganggu, tetapi kalau hari ini karena ada kegiatan seperti ini, kita maklumi,” kata Indri.
Diketahui, sebelumnya ratusan siswa dan beberapa alumni SMK Pelayaran Wira Samudera melakukan unjuk rasa di depan sekolahnya di Jalan Kokrosono No 70, Kota Semarang. Mereka menuntut kejelasan masa depan para siswa dan alumni yang semakin tidak jelas karena berbagai kebijakan yang diambil secara sepihak.
Koordinator Aksi Ahmat Arifin menyampaikan, dalam unjuk rasa ini ada banyak hal yang menjadi tuntutan para taruna-taruni. Diantaranya menuntut agar dibangun kembali laboratorium dan ruang penunjang lainnya yang telah dirobohkan oleh yayasan.
Selain itu, meminta agar peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan SMK YPP Semarang untuk dipindahkan ke sekolah yang telah disetujui oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng. (*)
editor : ricky fitriyanto